PSM vs Persiraja

Selamat dari Zona Degradasi, Munafri Arifuddin Menangis Sambil Selebrasi Usai PSM Kalahkan Persiraja

Penulis: Kaswadi Anwar
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Skuad PSM Makassar merayakan kemenangan usai mengalahkan Persiraja

TRIBUN-TIMUR.COM, DENPASAR - Tangisan kebahagiaan terlihat di kubu PSM Makassar setelah pluit panjang berakhirnya pertandingan melawan Persiraja Banda Aceh.

Laga PSM Makassar vs Persiraja Banda Aceh di pekan ke-33 Liga 1 2021-2022 berakhir dengan skor 1-0 untuk keunggulan Laskar Pinisi.

Gol tunggal dicetak oleh Ferdinand Sinaga di menit 40. 

Baca juga: Tendangan Cungkil Ferdinand Sinaga Bawa PSM Makassar Bertahan di Liga 1

Baca juga: Menang 1-0 Lawan Persiraja, PSM Makassar Dipastikan Bertahan di Liga 1 Musim Depan

Gol tunggal the dragon ke jala Persiraja memastikan PSM terhindar dari zona degradasi.

Klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) naik peringkat 12 dengan 38 poin.

Jumlah poinnya tak bisa lagi dikejar oleh Persipura Jayapura yang berada di zona merah.

Haru bahagia dan tetesan air mata bercampur diseluruh skuad PSM setelah mereka memastikan diri bertahan di Liga 1.

Tim pelatih dan Direktur Utama PSM, Munafri Arifuddin langsung berlari melakukan selebrasi. 

Mereka mendatangi pemain yang telah mengeluarkan seluruh keringatnya demi raihan tiga poin.

Air mata kebahagiaan terlihat dari mata Munafri Arifuddin sembari mendatangi pemain satu per satu.

Pemain pun saling rangkul dan memeluk atas kemenangan.

Hal ini wajar saja, pertandingan PSM lawan Persiraja sangat berat. Laskar Rencong tampil tanpa beban.

Skuad PSM sempat dibuat tegang setelah gawang PSM kebobolan, beruntung gol tersebut dianulir wasit karena pemain  Persiraja terlebih dulu offiside.

Di sisi lain, PSM terus menekan Persiraja, tapi serangan dilakukan tak membuahkan hasil.

Kelegaan akhirnya dirasakan skuad PSM setelah Ferdinand Sinaga mencetak gol di menit 40.

Sepakan kaki kirinya ke tiang jauh tak mampu ditepis oleh Adi Bayu.

Babak pertama berakhir dengan skor 1-0.

Di babak kedua Persiraja mengambil alih serangan. Beberapa kali anak asuh Sergio Alexandre mengancam. 

Namun, peluang dimiliki berhasil digagalkan tembok pertahanan PSM.

Beberapa keputusan wasit sangat kontroversial. Beberapa kali pemain PSM dijatuhkan tapi tak dinilai pelanggaran, bahkan tak ada kartu keluar.

Salah satunya yang menyulut emosi adalah keputusan Pipin saat Pluim ditekel dari belakang di menit 50.

Pipin sama sekali menilainya bukan pelanggaran berat. Tak ada kartu diberikan.

Hal ini pun menyulut emosi Pelatih PSM, Joop Gall dan Direktur Utama PSM, Munafri Arifuddin.

Keduanya mendatangi wasit yang bertugas di pinggir lapangan.

Keduanya menyampaikan nada protes keras. Bahkan raut wajah keduanya memerah.

Para pemain yang berada di bench cadangan tak ingin ketinggalan.

Beberapa kali mereka berteriak protes atas keputusan wasit.

Skuad PSM kembali dibuat naik pitam oleh Pipin setelah Pluim diberi kartu kuning dan saat pemain Persiraja jatuh tanpa ada yang menyentuh.

Memasuki  menit-menit akhir pertandingan ketegangan kembali menyelimuti bench PSM.

Joop Gall terus menginstruksikan pemain untuk tetap fokus dan bermain disiplin.

Sementara Ferdinand Sinaga yang diganti di pertengahan babak kedua terus menyoraki rekan setimnya untuk tetap semangat dari banch.

Di lain sisi Hilman Syah berdiri tegang. Beberapa duduk dan berdiri lantaran Persiraja coba mengejar satu gol.

Namun, sampai akhir pertandingan PSM mempertahankan kedudukan 1-0.

Euforia perayaa terbebas dari zona merah PSM terus berlanjut hingga ruang ganti. Mereka luapkan kegembiraan dengan bernyanyi.

Saat ingin meninggalkan stadion, skuad PSM disambut dengan para pendukung dengan lagu kebanggaan PSM.

Hal ini berlanjut hingga ke hotel tempat menginap.

Berita Terkini