Menuju Makassar Bebas TB/Tuberkulosis, Indira Jusuf Akan Mulai dari Kelurahan

Penulis: Siti Aminah
Editor: Waode Nurmin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peringatan hari tuberkulosis dunia oleh Dinas Kesehatan Makassar.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Kesehatan Kota Makassar memperingati hari tuberkulosis sedunia.

Peringatan hari tuberkulosis sedunia dilakukan setiap 24 Maret 2022.

Khusus Kota Makassar diperingati di Jl Galangan Kapal Permainan 1 Kelurahan Kaluku Bodoa, Tallo.

Kepala Dinas Kesehatan Makassar Nursaidah Sirajuddin mengatakan giat ini untuk memperkenalkan pada semua masyarakat bahwa ada penyakit menular yang harus menjadi perhatian.

Pemerintah diharapkan melakukan penangan terhadap penyakit ini, mulai dari camat, lurah, RT/RW dan semua elemen masyarakat.

Identifikasi warga yang mengalami infeksi TB harus digencarkan, ini dilakukan untuk membawa Makassar menuju kota bebas TB.

Pemkot Makasar menarget 6000 warga yang akan diskrining kesehatannya.

Skrining tersebut akan dilakukan dengan memaksimalkan penggunaan aplikasi sobat TB.

"Kemarin tahun 2021 kita menargetkan, 6000 sekian tapi kita hanya mencapai 3000 itu karena masih pandemi, "ujarnya.

Tak hanya itu, Dinkes juga akan menjemput bola dengan mendatangi rumah warga.

"Itu sudah lama kita lakukan, tapi dengan adanya aplikasi dari kementrian kesehatan, namanya sobat TB, itu sangat membantu kita," jelasnya.

Dari data tersebut, bisa diidentifikasi apakah ada warga yang terduga terinfeksi atau tidak.

"Yang terduga artinya kita mengevaluasi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut," jelasnya.

Identifikasi TB juga akan menyentuh masyarakat yang berada di lingkungan terpencil.

Dinkes mengaku akan menjangkau hingga ke lapisan yang paling kecil.

"Karena di setiap puskesmas memang mempunyai wilayah yang untuk mereka pantau," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Forum Multi Sektor Eliminasi TBC, Indira Jusuf Ismail mengatakan, FMS telah bergerak melakukan sosialisasi TBC ke masyarakat.

Misalnya dalam acara musrenbang kelurahan, musrenbang kecamatan, ranwal RKPD, Rakorsus, Rakerda PKK dan berbagai upaya lainnya.

Sosialisasi bertujuan untuk mewujudkan “Makassar Bebas TB”.

Indira menjelaskan, TB merupakan penyakit menular yang bisa diputus rantai penularannya.

Yakni dengan menemukan penderita dan mengobati hingga sembuh.

"Kita butuh kerja sama semua pihak, seluruh masyarakat secara bersama-sama dan berkesinambungan untuk mewujudkan Eliminasi TB di Kota Makassar," katanya.

Minimal diawali dengan bebas TBC di tingkat kelurahan sebagai titik awal dalam mewujudkan Kota Makassar Bebas TBC dan percepatan eliminasi TBC tahun 2030.

"Tentu saja kita tidak mau hanya ada 15 kelurahan bebas TB namun seluruh kelurahan di Kota Makassar akan mampu mewujudkan Kelurahan Bebas TB di kelurahan masing-masing demi tercapainya Makassar Bebas TB," tuturnya. (*)

 

Berita Terkini