TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), membuat pemerintah dan kepolisian mengambil langkah.
Mereka melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di beberapa gudang, termasuk juga di toko ritel modern maupun tradisional.
Wabup Bulukumba Andi Edy Manaf juga turung langsung. Ia didampingi Kadis Perdagangan Perindustrian Koperasi Usaha dan UKM (DP2KUKM), Munthasir Nawir.
Kapolres Bulukumba, AKBP Suryono Ridho Murtedjo juga turut hadir.
Dalam sidak tersebut, beberapa toko ritel modern dan gudang yang dikunjungi tidak ditemukan stok minyak goreng.
"Saat kondisi normal, satu toko ritel itu dapat stok 50 dos stok minyak kelapa, sekarang dia hanya didropkan satu dos," kata Edy Manaf.
Jika kondisi pendistribusiannya seperti ini, lanjut Edy, maka dipastikan kondisi minyak goreng akan mengalami kelangkaan pada Ramadhan mendatang.
"Karena dalam pendistribusiannya, ada mata rantai yang terpotong," sesal Edy Manaf.
Olehnya itu, ia meminta DP2KUKM Bulukumba untuk menyurat ke Disperindag Provinsi Sulsel perihal kondisi tersebut.
"Makanya kami minta datanya (di toko ritel modern), jangan sampai minyak didistribusikan ke tempat lain," tegasnya.
Berbeda dengan toko ritel modern, mereka justru menemukan stok minyak di toko tradisional di Pasar Sentral Bulukumba.
Di tempat tersebut, minyak goreng dijual seharga Rp 20 ribu liter, namun yang ditemukan tersebut adalah minyak curah. Itupun stoknya sangat terbatas.
Kepala DP2KUKM Bulukumba, Munthasir Nawir, meminta para ibu rumah tangga untuk tidak panik dengan kondisi ini.
"Jangan panik, apalagi sampai melakukan penimbunan atau menyimpan stok yang banyak," kata Munthasir Nawir. (TribunBulukumba.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi