TNI

Pratu Ryan, Oknum Tentara Tembak Anggota TNI/Polri Berasal dari Pasukan Elite Operasi Timtim-Aceh

Editor: Muh Hasim Arfah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Pos 8 Liang SSK II Satgas Pamrahwan Yonarhanud 11/WBY, Kesatuan Kodim 1502/Masohi, Pratu Ryan menembak di markasnya, Desa Liang, Kecamatan teon Nila Serua (TNS), Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (16/3/2022).

TRIBUN-TIMUR.COM- Kasus penembakan sesama aparat kini terjadi di Maluku Tengah, Rabu (16/3/2022).

Anggota Pos 8 Liang SSK II Satgas Pamrahwan Yonarhanud 11/WBY, Kesatuan Kodim 1502/Masohi, Pratu Ryan menembak di markas.

Sampai-sampai, ia menembak anggota Brimob, Bharaka Fery.

Bharaka Fery pun meninggal dunia di di Desa Liang, Kecamatan teon Nila Serua (TNS), Kabupaten Maluku Tengah.

Saat ini, jenazah Bharka Fery di kamar jenazah RSUD Masohi.

Selain itu, Pratu Ryan juga menembak rekanya, Prada Raju.

Baca juga: KSAD Jenderal Dudung Larang Prajurit TNI Asal Indonesia Timur Bertugas di Kodam Jaya, Ini Alasannya

Prada Raju kritis dan mendapatkan perawatan intesnsif di IGD RSUD Masohi.

Awalnya, Pratu Ryan mengambil senjata di gudang senjata api Pos Satgas Ter Liang. Selanjutnya, dia sempat melakukan penembakan di pos tersebut beberapa kali.

Kepala Penerangan Kodam XVI/Pattimura, Kolonel ARH Adi Prayogo Choirul Fajar, menegaskan, petaka oknum TNI menembak sesama rekannya Rabu dini hari, diduga karena depresi berat.

"Pelaku penembakan terhadap sesama personel TNI dan anggota Brimob karena mengalami depresi berat, namun penyebabnya sedang didalami," kata Fajar di Ambon, Maluku, Rabu (16/3/2022).

Oknum anggota Satgas BKO Yonif Arhanud 11, Prtu Ryan saat ini telah diamankan Subdenpom Masohi dan tengah menjalani pemeriksaan.

“Iya saat ini pelaku sudah kita amankan untuk dimintai keterangan dan pemeriksaan kejiwaan,” ucap Kolonel Arh Adi Prayogo kepada awak media dikutip dari Tribun Ambon (grup Tribun Timur), Rabu (16/3/2022).

Baca juga: Sosok Peltu Yanto Prajurit TNI yang Dihubungi KSAD Jenderal Dudung untuk Pindah Tugas, Istri Sakit

Lanjutnya, untuk kronologis awalnya belum bisa disampaikan karena masih simpang siur.

“Untuk kronologi awal yang sudah berkembang luas, kita belum bisa memastikan kebenaranya, saat ini masih kita dalami dan pemeriksaan saksi dan pelaku dulu,” terangnya.

Terpisah dari itu Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M Roem Ohoirat menyatakan memang benar adanya korban dari anggota Brimob.

Dijelaskanya, Bharaka Fery ini baru pulang dari dinas di Kompi Amahai tadi malam dan pada saat melewati lokasi TKP terjadilah penembakan terhadap dirinya.

“Intinya kasus menimpa Bharaka Fery ini tampa ada kesengajaan, karena dia tertembak di TKP itu baru pulang dinas,”Pungkasnya.

Yang jelas kasus ini akan di proses hukum hingga tuntas.

Baca juga: Ini 5 Sosok Jenderal yang Ternyata Juga Menantu Jenderal TNI, Coba Tebak Siapa Paling Kaya?

Pasukan Elite

Pratu Riyan adalah anggota Satgas Batalion Arhanud 11/Wira Bhuana Yudha yang bertugas di Pos 8 Liang SSK II Satgas Pengamanan Daerah Rawan.

Batalyon Artileri Pertahanan Udara Sedang 11/Wira Bhuana Yudha (atau Yon Arhanudse 11/Burung Layang-Layang) merupakan Satuan Bantuan Tempur di bawah komando Kodam I/Bukit Barisan. Batalyon ini juga dikenal sebagai Batalyon Arhanudse 11/Layang-layang, dengan Markas Batalyon di Kota Binjai, Sumatera Utara.

Dilansir beragam sumber, Satuan Yonarhanudse 11, dulunya bernama Yonarsuse 11 dibentuk berdasarkan kebutuhan organisasi Artileri TNI AD pada tahun 1965.

Tugasnya untuk melindungi objek-objek vital terhadap serangan udara di mana pada masa itu Indonesia sedang konfrontasi dengan Malaysia.

Baca juga: Nasib Ruslan Buton, Eks Anggota TNI Dulu Heboh Minta Jokowi Mundur, Kondisinya Sekarang Beda

Berikut Tugas dan Operasi Yon Arhanudse 11/Burung Layang-Layang

  • Operasi Penculikan di Timtim Tahun 1977 s.d 1978
  • Operasi Pelatihan GAM 4 di Aceh 18-08-1993 s.d 06-08-1994
  • Operasi Pam Obvitnas di Aceh Utara 20-12-1999 s.d 02-06-2000
  • Operasi Pam Obvitnas di Aceh Utara Juni 2000 s.d 07-01-2001
  • Operasi Bantuan Militer di Maluku Utara 19-03-2002 s.d 20-04-2003
  • Operasi Bantuan Militer di Maluku 26-04-2003 s.d 20-07-2004
  • Operasi Rehabilitasi Dampak Tsunami di NAD 26-12-2004 s.d Maret 2005.(*)

Baca juga: Motif Pertikaian Oknum TNI Vs Sopir Angkot di Makassar, Kodam XIV Hasanuddin: Salah Paham

Berita Terkini