"Anak asuh saya sadari, kami harus menang di laga ini. Di klasemen kita butuh hasil baik. Kita berada di posisi yang bukan kita inginkan," katanya saat jumpa pers usai pertandingan.
"Kemenangan hari ini harus didapatkan. Itu yang kita sampaikan, bicarakan berulang-ulang kali," tambahnya.
Pelatih asal Belanda ini mengaku, awal pertandingan semua berjalan sesuai diinginkan. Timnya mengontrol pertandingan.
Terbukti dengan peluang diciptakan Patrick Kallon di menit ketiga babak pertama. Namun, efektivitas untuk konversi jadi gol masih kurang.
Tim lawan bermain lebih efektif. Peluang dari tendangan bebas bisa dimanfaatkan dengan baik untuk jadi gol di menit 12.
Setelah kebobolan lebih dulu, Joop Gall tekankan kepada pemain untuk menjaga penguasaan bola.
"Penguasaan bola jadi fokus dan kekhawatiran saya. Kita harus lebih baik lagi dalam hal penguasaan bola," ungkapnya.
Hal itu tetap dilakukan oleh pemain. Bola tetap dikuasai sampai akhirnya Pluim mencetak gol penyama kedudukan.
Di babak kedua, Joop Gall kembali ingatkan untuk tetap mengontrol penguasaan bola. Harus disiplin lagi dengan organisasi pertahanan.
"Di ruang ganti saya sampaikan harus melakukan hal sama seperti di babak pertama. Penguasaan bola kedisiplinan dan organisasi tim dalam bertahan," terangnya.
Hasilnya gol kedua lahir dari Pluim di menit 59. Gol ini membalikkan kedudukan menjadi 2-1.
Setelah unggul 2-1, Joop Gall meminta pemain untuk lebih tenang dalam penyelesaian akhir.
"Saya menyampaikan pemain jangan terlalu agresif dalam penyelesaian. Sebab beberapa peluang kita meleset karena terburu-buru," jelasnya.
Selanjutnya eks asisten Guangzhou City ini berpikir untuk amankan kedudukan 2-1 ini.
Apa lagi kedua tim mulai mengalami kelelahan akibat jadwal pertandingan padat. Pemain bertumbangan di lapangan.
PSIS yang kelelahan hanya menggunakan crossing dan long ball untuk menciptakan peluang. Beruntung tak ada peluang 100 persen diperoleh.
"Organisasi bertahan kita bagus. Kita memang berjuang untuk amankan skor 2-1 tersebut," pungkasnya.(*)