Remaja 13 Tahun Dikabarkan Disetubuhi Oknum Polisi Berpangkat AKBP, Ini Kata Kadis DP3A Sulsel

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi korban kekerasan seksual

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulsel terus menyelidiki dugaan persetubuhan anak di bawah umur yang diduga dilakukan oknum perwira berpangkat AKBP.

Sang oknum perwira itu dikabarkan berinisial M berdinas di Dit Polairud Polda Sulsel.

Sementara, korban berinisial IS (13), remaja putri yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

"Iya, sedang kita laksanakan penyelidikan," kata Kabid Propam Polda Sulsel Kombes Pol Agoeng Adi Koerniawan dikonfirmasi tribun, Senin (28/2/2022) siang.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB Provinsi Sulsel, Dr, dr Fitriah Zainuddin mengaku prihatin atas kasus itu.

"Ya tentunya sangat prihatin terjadi kekerasan seksual. Eksploitasi pekerja dengan korban usia anak," kata Fitriah Zainuddin.

"Ini satu lagi terungkap dipermukaan dari sekian banyak kasus-kasus yabg mungkin saat ini belum terkuak ibarat penomena gunung es," sambungnya.

Pihaknya pun mengaku akan turun tangan melakukan pendampingan terhadap korban.

"Kalau pendampingannya merujuk ke Unit layanan UPT, Selalu siap dalam pendampingan," jelasnya.

Terpisah Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPA) Kota Makassar, Achi Soleman mengaku baru mengetahui kabar tersebut.

Pihaknya, pun berencana akan mendatangi korban untuk melakukan pendampingan.

"Baru saya juga dapat kabarnya, rencana ini kami dari DPPA Kota Makassar akan melakukan pendampingan ke korban," ujar Achi Soleman.

Pendampingan yang rencananya diberikan, kata dia, ada dua sesuai dengan tupoksi DPPA.

"Pendampingan yang akan kita berikan itu, berupa pendampingan psikologi maupun pendampingan hukum," jelasnya.

Belum diketahui pasti kronologi dugaan tindak susila terhadap anak di bawah umur itu.

Tribun, masih berusaha mencari kontak keluarga korban untuk menggali informasi terkait apa yang dialami.(*)

Berita Terkini