TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bank Indonesia (BI) menjadi Movement Manager Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia Aja (Gernas BWI).
Tahun ini, pelaksanaannya digelar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Gernas BBI dan BWI Sulsel yang digelar selama tiga hari, Kamis-Minggu (24-27/2/2022), mengusung tema Semangat Pinisi (Perkuat Inisiasi Nyata melalui Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi).
Tema ini sejalan dengan G20 yang mengangkat tema Recover Together, Recover Stronger.
Opening Ceremony dilaksanakan di Anjungan Pantai Losari.
Dihadiri oleh Menteri Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dan Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Hadir secara virtual Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo beserta beberapa kementerian terkait.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengaku bangga dan mengapresiasi kuatnya sinergi, kolaborasi dan kerja sama untuk memajukan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia.
"Mari bersama memperkuat sinergi, kolaborasi dan memberikan afirmasi. Memberikan keberpihakan kepada UMKM untuk maju," katanya saat memberikan sambutan.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah tahun 2021, UMKM merupakan salah satu motor utama penggerak perekonomian Indonesia.
Jumlah pelaku UMKM di Indonesia sebanyak 64,2 juta dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 61,07% atau senilai Rp8.573,89 triliun.
Daya serap tenaga kerja UMKM adalah sebanyak 97% dari total tenaga kerja yang ada atau sebanyak 117 juta pekerja.
UMKM dapat menghimpun sampai 60,42% dari total investasi di Indonesia.
Program pengembangan UMKM menghadapi tantangan yang tidak ringan, utamanya terletak pada persoalan peningkatan daya saing, khususnya untuk bersaing pada tingkat global.
Terbatasnya informasi peluang pasar juga membuat para pelaku UMKM sulit mengembangkan usahanya.