Minyak Goreng

Inilah Kerajaan Bisnis Salim Group Milik Anthony Salim, dari Mie Instan hingga Minyak Goreng

Editor: Ilham Arsyam
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bos Grup Salim, Anthony Salim

TRIBUN-TIMUR.COM - PT Salim Invomas Pratama Tbk ( PT SIMP ) kini jadi sorotan setelah dituding melakukan penimbunan sekitar 1,1 juta liter minyak goreng di gudang produsen di Deli Serdang, Sumut.

Seperti diketahui, saat ini minyak goreng sedang langka di pasaran setelah pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi sebesar Rp 14.000 per liter.

Masyarakat di berbagai daerah pun berlomba-lomba untuk mencari minyak goreng.

Kelangkaan minyak goreng di masyarakat pun diselidiki polisi.

Salah satu temuan polisi adalah perusahaan Grup Salim tersebut diduga melakukan penimbunan minyak goreng.

Dalam keterangan resminya, manajemen SIMP menyebutkan minyak goreng tersebut merupakan pesanan dan siap didistribusikan ke pelanggan dalam beberapa hari ke depan.

"Semua stok yang tersedia, merupakan pesanan dan siap untuk didistribusikan ke para pelanggan kami untuk beberapa hari ke depan," katanya.

"Hasil produksi minyak goreng kami di Pabrik Lubuk Pakam, Deli Serdang, terutama digunakan untuk kebutuhan pabrik mi instan Indofood di wilayah Sumatera sebesar 2.500 ton/bulan," jelasnya.

Grup Salim adalah salah satu kerajaan bisnis terbesar di Indonesia. Pemiliknya adalah Anthony Salim yang juga masuk deretan orang terkaya di tanah air.

Grup Salim adalah penguasa bisnis produk makanan di Indonesia

Bisa dikatakan, hampir semua orang Indonesia pernah mencicipi produk makanan buatan Indofood hingga Bogasari.

Bisnis Salim Group begitu menggurita. Tak hanya menjadi penguasa bisnis makanan, namun juga merambah bisnis perbankan. 

Sebagai konglomerasi bisnis, gurita bisnis Grup Salim tersebar di hampir semua sektor mulai dari ritel, otomotif, jalan tol, properti, telekomunikasi, perkebunan, dan sebagainya.

Kerajaan bisnis Grup Salim bermula dari perdagangan yang dijalankan Sudono Salim, seorang perantau asal China yang mengadu nasib di Indonesia di era Hindia Belanda. Bisnis pertamanya yakni jual beli cengkeh.

Usaha yang dijalankan Sudono Salim sempat mengalami pasang surut di masa penjajahan Jepang hingga kemerdekaan Indonesia. Bisnisnya mulai meroket di era Orde Baru berkuasa. Sudono Salim diketahui menjadi salah satu orang dekat Presiden Soeharto.

Halaman
123

Berita Terkini