Mendag Lutfi Sidak Pasar di Makassar

Lagi Sidak di Pasar Pabbaeng-baeng Makassar, Mendag Lutfi Malah Disemprot Emak-emak, Ada Apa?

Editor: Muhammad Fadhly Ali
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang emak-emak di pasar tradisional Pabbaeng-baeng Jl Sultan Alauddin Makassar meluapkan kekesalannya kepada Menteri Perdagangan.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Seorang emak-emak di pasar tradisional Pabbaeng-baeng Jl Sultan Alauddin Makassar meluapkan kekesalannya kepada Menteri Perdagangan.

Emak-emak tersebut sedang berbelanja saat Mendag Lutfi sidak ke Pasar Pabbaeng-baeng.

Kala itu, Mendag Lutfi berdialog dengan salah seorang pedagang, menanyakan kondisi bahan pokok khususnya minyak goreng.

Tetapi, emak-emak berjilbab abu-abu tersebut ikut menjawab, seolah sebagai jubir sang pedagang.

Ia juga menyampaikan langsung uneg-unegnya saat keliling mencari minyak goreng tapi tak dapat.

"Katanya ada minyak goreng murah, saya cari dari pagi, keliling di Indomaret apa tidak dapat," ujarnya.

Ia juga mengeluhkan harga minyak goreng yang selangit, Rp42 ribu hingga Rp45 ribu per dua liter.

"Bagaimana tidak marah Pak, minyak 2 liter Rp40 ribu lebih, mending beli beras, kita orang kecil masa (mau) beli barang begini, disembunyikan, mahal lagi," katanya.

Diketahui, minyak goreng kemasan memang masih langka di pasar tradisional.

Karenanya, para pedagang lebih memilih menjual minyak curah.

Itupun, harga minyak curah dibanderol Rp13ribu per liter, diluar dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Seperti yang disampaikan salah seorang pedagang di pasar Pabbaeng-baeng, Asdar.

"Tidak ada minyak kemasan yang ada cuma minyak curah," bebernya.

Asdar mengaku susah mendapatkan barang dari distributor, padahal ia sudah berkali-kali order.

Informasi yang diterima Asdar, pihak distributor masih melakukan penyesuaian.

Halaman
12

Berita Terkini