TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat, Prof Arif Satria mengajak cendikiawan meneladani sifat dari Rasulullah Muhammad SAW.
Disampaikan Prof Arif pada diskusi publik bertema membangun kecendikiawan menuju kemajuan umat dan bangsa, Kamis (17/2/2022).
Diskusi publik ini digelar PW Masika ICMI Sulawesi Selatan (Sulsel) di Kantor Tribun Timur, Jl Cederawasih, Makassar.
Sifat Rasulullah yaitu siddiq, fathanah, amanah dan tabligh.
Menurut Prof Arif dalam pemaparannya siddiq adalah integritas, fathanah (kapabilitas), amanah (kredibilitas) dan tablig (transformasi).
Siddiq ini berarti jujur, berkata benar yang melekat pada personal. Fathanah punya kompetensi, skill+softskill dan visioner melekat pada personal.
Amanah yaitu network, trust dan modal sosial yang turunannya kepada interpersonal dan institusional.
Dari tiga sifat ini juga mengarah kepada transformasi yaitu tabligh yang inspirasi, komunikasi pemberdayaan yang sesuai karakteristik Rasulullah yang komunal.
Rektor IPB ini mengatakan antara mencerahkan dan menggerakan itu, bagian dari sifat nabi yaitu tabligh.
Tabligh kata dia menyampaikan atau komunikatif, menyampaikan pesan. Dalam bahasa yang lain, tabligh itu menginspirasi.
"Apa itu menginspirasi, yaitu menggerakkan orang lain untuk berfikir dan bertindak untuk mengarah kepada kemajuan," kata Prof Arif.
Oleh karena itu, dengan tabligh itu berarti inspirasi agar bisa menggerakan orang, berarti ada sebuah daya transformasi, yang dilakukan untuk bisa melakukan perubahan tatanan dunia dan masyarakat.
"Jadi daya transformasi, karena inspirasi, karena komunikasi, pada ujung-ujungnya tabligh itu apa sih? yah transformasi, perubahan," imbuh dia.
Tabligh kata dia, adalah ujung atau hilir sebagai salah satu karakteristik Rasulullah yang sifatnya komunal, ada karakterisitik Rasulullah yang sifatnya personal atau interpersonal.
"Saya melihat bahwa tabligh itu, hanya bisa disampaikan oleh orang-orang yang memiliki kredibilitas, legitimasi sosial yang kuat," katanya.