Headline Tribun Timur

Bebas Tahun Ini Setelah 8 Tahun Mendekam Dalam Tahanan Kasus Korupsi, Anas Tantang Abraham Debat

Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anas Urbaningrum

TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum bebas tahun 2022 ini.

Salah satu harapan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PBHMI) itu jika sudah keluar dari tahanan adalah berdebat dengan Abraham Samad.

Tantangan debat terbuka dengan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) asal Makassar itu disampaikan sahabat Anas, I Gede Pasek Suardika dalam peluncuran dan dikusi buku Halaman Pertama Anas Urbaningrum: Sumpah Monas, Tantangan Mubahalah, dan Proyek-Proyek Lainnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (5/2/2022).

Baca juga: Aturan Baru di KPK, Tak Ada OTT, Lakukan Pendekatan sebelum Menangkap

Baca juga: Dulu Kombes Berani Kunci Jenderal Bintang 3 di Toilet & Bikin Repot Abraham Samad,Kabarnya Kini Beda

"Kalau saya keluar nanti, saya ingin sekali suatu forum dengan yang mengadili saya, dengan yang menuntut saya dan yang menjerat saya," kata I Gede menirukan pernyataan Anas.

"Karena itu tentu di forum yang sangat terbuka ini kapan sih bisa ada debat antara terhukum bersama Abraham Samad yang sekarang orang bebas dan BW (Bambang Widjojanto) sebagai orang bebas untuk kita bedah kasus ini secara proposional," kata I Gede Pasek menambahkan.

8 Tahun Lalu

Anas ditahan di KPK pada 10 Januari 2014, pas delapan tahun 25 hari lalu.

Anas keluar dari gedung KPK mengenakan rompi tahanan warna oranye sekitar pukul 18.50. 10 Januari 2014. 

Tak banyak yang ia sampaikan kepada wartawan di depan pintu utama gedung KPK sebelum dibawa masuk ke mobil tahanan. 

Ia hanya menyampaikan telah menerima surat perintah penahanan, menyebut dua nama penyidik, dan ucapan terima kasih kepada sejumlah pihak. 

“Ini adalah hari bersejarah buat saya. Insyaallah hari ini adalah momentum penting buat saya untuk menemukan keadilan dan kebenaran. Terima kasih atas penahanan ini. Terima kasih kepada Pak Abraham dan para penyidik,” kata Anas, 8 tahun lalu, di Gedung KPK.

Entah apa pesan yang ingin disampaikan, Anas juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

“Terima kasih kepada Pak SBY, mudah-mudahan peristiwa ini punya makna dan menjadi  hadiah tahun baru 2014.  Saya yakin ujung dari perjuangan ini adalah  kebenaran akan menang,” ujar Anas di akhir pernyatannya.

Anas datang ke kantor KPK sekitar pukul 13.40 untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus korupsi proyek pembangunan kompleks olahraga di Hambalang. Anas sempat mengkir dari panggilan pertama KPK.

Dihabisi Penguasa

I Gede menegaskan, Anas dihabisi secara politik oleh kelompok berkuasa saat itu di tengah mengabdikan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

“Terhadap Anas ini, dari berbagai dimensi karena dia di dalam puncak pengabdiannya secara politik, saat itulah dihabisi secara politik dan hukum oleh kekuasaan politik yang berkonspirasi dengan pemegang kekuasaan penegakan hukum,” kata Gede Pasek.

Dimana, Anas ingin berdiskusi dan debat secara terbuka untuk membedah kasus yang menjeratnya.

“Murni membacanya dari sudut case. Beliau didakwakan soal harrier, ayo kita bedah seperti apa. Nanti pakar hukum dan mahasiswa fakultas hukum akan menganalisis itu. Live saja. Kemudian BW yang paling getol menambahkan bahwa penyidikan dan proyek-proyek lainnya itu, dia bisa menjelaskan argumentasinya pasal berapa dasar hukumya apa, nanti dibantah oleh Mas Anas. Jadi didiskusikan aja, berani enggak?” jelas Gede Pasek.

Anas, kata Gede Pasek, juga meminta orang-orang yang menuntut, mengadili serta menjeratnya untuk ikut dalam debat terbuka tersebut. 

Termasuk, eks pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.

Berita Terkini