Vaksin Anak

Launching Program Vaksinasi Anak, Wali Kota Makassar Turun Tangan Bujuk Anak Divaksin

Penulis: Kaswadi Anwar
Editor: Hutami Nur Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nanang Sudjana dan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengunjungi launching road show vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SD Hati Rajawali dan SD ST Joseph Rajawali, Kamis (3/2/2022).

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Berbagai upaya dilakukan untuk mengejar vaksinasi anak.

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan launching road show vaksinasi Covid 19 untuk anak usia 6-11 tahun.

Kegiatan ini dipusatkan di SD Satu Hati Kudus Rajawali dan SD ST Joseph Rajawali, Jl Arief, Kelurahan Losari, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Kamis (3/2/2022).

Hadir langsung Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Nana Sudjana dan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto.

Irjen Pol Nana Sudjana mengungkapkan vaksinasi anak di Sulsel telah mencapai 22 persen.

Dengan adanya penambahan distribusi vaksin, dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menjadi pemicu kembali vaksinasi.

"Bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dan Forkopimda mempercepat anak divaksin," katanya saat ditemui, Kamis (3/2/2022).

Tak hanya di Kota Makassar, seluruh kabupaten/kota juga telah menjalankan vaksin.

Harapannya dengan vaksinasi yang tengah berjalan ini dapat tercipta kekebalan tubuh anak.

"Kita terus bekerja keras untuk vaksinasi anak, sehingga anak bisa tenang melaksanakan pembelajaran," katanya.

Sementara Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menyebut jumlah anak yang sudah divaksin di Makassar telah mencapai 3.129 orang dari 140 ribu anak.

"Sejak minggu pertama Januari sudah kita mulai vaksinasi anak. Sudah ada 3.129 anak dari 140 ribu anak yang divaksin. Jadi sekira 20 persen," sebutnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia menepis rumor yang menyebut Pemkot lepas tangan jika terjadi sesuatu dalam pelaksanaan vaksin.

"Beredar surat bahwa Pemkot tidak bertanggung jawab, itu tidak benar. Tanggung jawab penuh di Pemkot," ucapnya.

Wali Kota Makassar dua periode ini mengapresiasi kerja sama seluruh pihak atas pelaksanaan vaksinasi.

Polda Sulsel, Polrestabes Makassar, dan Polres Pelabuhan bahu membahu tak kenal tempat memacu vaksinasi di Sulsel lewat Kota Makassar.

"Karena Kota Makassar kontribusi yang cukup kuat bagi vaksinasi. Tentu itu tak lepas dari jajaran Polda Sulsel langsung terjun ke lapangan," tuturnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar, Muhyiddin mengatakan untuk pelaksanaan vaksin di SD Satu Hati Kudus ada 600 anak divaksin.

Pelaksanaan vaksinasi anak sendiri ada 10 titik yang dilakukan Polda Sulsel dari 25 sekolah. Tak hanya itu, ada sekolah juga ditangani oleh TNI.

"Road show yang di-launching hari ini sampai 10 titik ke depan, sudah kita jadwalkan," ujarnya.

Ia menambahkan, beberapa sekolah telah melaksanakan vaksinasi juga secara mandiri.

Target Februari sudah tuntas sampai 100 persen. Namun, pasti ada hambatan yang ditemui seperti anak yang memiliki riwayat penyakit, sehingga tak bisa divaksin.

Menjawab keraguan orang tua untuk vaksin anaknya, Muhyiddin mengatakan pihaknya bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan vaksin. 

"Pelaksanaan vaksin tidak ada yang ditandatangani orang tua siswa, tapi orang tua wajib mendampingi tracking  karena orang tua yang lebih tahu riwayat penyakit anaknya. Dibutuhkan kejujuran orang tua, selaku Kadisdik bertanggung jawab penuh atas kejadian di pelaksanaan vaksin," tuturnya.

Kapolda Sulsel dan Wali Kota Makassar Bujuk Anak Divaksin

Dalam launching road show vaksin di SD Hati Kudus Rajawali dan SD ST Joseph Rajawali, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sudjana dan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto membujuk seorang anak untuk divaksin.

Pasalnya, anak tersebut saat hendak ingin disuntik vaksin menolak, bahkan sesekali menangis.

Orang nomor satu di kepolisian Sulsel dan orang  nomor satu di Kota Makassar langsung terjun menanganinya.

Berbagai rayuan dan bujukan dilakukan keduanya, namun tidak berhasil.

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menyebut vaksinasi anak sangat spesifik.

Makanya, orang tua harus hadir mendampingi sang anak. Sebab, mereka yang lebih tahu dan paham karakter sang anak.

"Vaksinasi anak sangat spesifik. Makanya orang tua harus hadir, karena yang tahu persis anak itu orang tuanya," ungkapnya.(*)

Berita Terkini