TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI TIMUR - Asdar (29), warga Dusun Batu Lappa, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan terpaksa membonceng bayinya dari Kabupaten Bone ke Kabupaten Sinjai.
Bayi yang diboncengnya sudah meninggal.
Ia ditemani seorang kakaknya bernama Agus membonceng bayinya dengan menggunakan sepeda motor setelah meninggal Dunia di Rumah Sakit Pancaitana Kabupaten Bone.
Peristiwa tersebut pada pukul 09.00 Wita, Jumat (28/1/2022) malam.
Asdar menceritakan kepada TribunSinjai.com, Selasa (1/2/2022) bahwa awalnya sang istrinya bernama Juliatun Mariani (25) melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai pada Kamis (27/1/2022) lalu.
Ia melahirkan dengan cara caesar.
Sedang bayi yang dilahirkan berhasil selamat. Hanya saja bayi dalam kondisi lahir tidak normal atau prematur.
Sebelum melahirkan Juliatun Mariani mengalami pendarahan pada usia kehamilan tujuh bulan.
Karena bayi yang dilahirkan kondisi prematur, sehingga pihak RSUD Sinjai merujuk ke RSU Pancaitana Kabupaten Bone.
Sempat medis di rumah sakit itu merawat bayi dari Asdar dan Juliatun Mariani selama satu hari satu malam.
Namun kondisi bayi terus memburuk sehingga menghembuskan nafas terakhir di RSU tersebut.
Saat meninggal Asdar bermohon diantar kepada pihak manajemen setempat dengan menggunakan mobil ambulance RSU Pancaitana Kabupaten Bone.
Menurut Asdar bahwa sopir ambulance RSU Pancaitana menyampaikan bahwa sewa mobil ambulance Rp 700 ribu.
"Saya minta begitu karena kemampuan saya hanya Rp 500 ribu karena memang saya sudah tak punya uang. Tapi sopir katakan tidak bisa, saya coba minta lagi Rp 600 ribu saja tapi tetap sama tidak bisa," ungkap Asdar.
Karena tak ada jalan lain, Asdar meminta kakaknya Agus untuk segera memboceng dirinya sambil menggendong bayinya yang sudah meninggal dunia.