TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Persaudaraan Peranakan Tionghoa Makassar (P2TM), Arwan Tjahjadi mengungkapkan pandangannya terkait shio macan air di tahun 2022.
Itu disampaikan lewat program Live Ngobrol Virtual: Cinta Kasih Imlek di Tengah Pandemi.
Program ini disiarkan langsung lewat YouTube dan Facebook Tribun Timur, Jumat (28/1/2022).
Arwan Tjahjadi mengatakan, shio macan merupakan salah satu dari sekian banyak shio.
Asal usulnya, pada pendahulu masyarakat Tionghoa terlalu banyak melihat peristiwa sejak ribuan tahun dan itu diturunkan dengan karakter dari shio macan.
Sebagaimana diketahui, macan adalah raja hutan dan paling ditakuti, sang penguasa hutan.
Itulah yang menjadi ketakutannya dibanding semua hewan yang ada di hutan.
Sebagai raja hutan, macan dinilai punya karakter yang luar biasa.
"Kita tidak mengumpamakan karakter hewan macan itu sebagai penguasa di hutan, tapi dari kita semua umat manusia yang dilahirkan di bumi tentu punya karakteristik dari bawaan," ujarnya.
Kendati demikian, karakter tersebut tetap harus diimbangi.
Harus diisi dengan perbuatan-perbuatan yang positif.
"Kita bukan peramal tapi hidup ini butuh keseimbangan, apapun itu, kalau kita mengisi dengan perbuatan salah maka salah, inputnya salah outputnya juga salah," paparnya.
Yang perlu diperhatikan, dalam hubungan keluarga karakter shio macan ini justru harus dihadapi dengan berhati-hati untuk menjaga keharmonisan keluarga.
Jika keharmonisannya sudah dilandasi dengan kekuatan maka pasti akan berjalan dengan baik.
Dan tentunya berdampak dalam segala lini kehidupan, baik pekerjaan, ekonomi dan lainnya.
Sekadar informasi, P2TM adalah organisasi yang didirikan sejak enam tahun lalu.
P2TM punya visi misi untuk pelestarian budaya, dan tetap merawat kuliner peranakan. (*)