Terlepas dari itu, Handi menyoroti lini depan PSM kurang tajam. Utamanya pemain asal Belanda, Anco Jansen.
Ia menyebut Anco Jansen bukan striker murni. Sekarang, dimainkan lagi sebagai penyerang sayap.
Ditambah pemain ini terkesan mengambil semua peran, seperti tendangan bebas, tendangan sudut.
Pemain nomor punggung 10 ini memang memiliki skill bagus, tapi terlalu individu bermain.
Padahal sepak bola itu kerja satu tim. Bukan individu.
Handi meminta, Anco Jansen sekali-kali disimpan di bangku cadangan.
Apalagi tiga pertandingan terakhir ini dia sama sekali tidak berbahaya. Lawan dengan muda menjaganya.
PSM masih memiliki pemain muda sebagai pengganti. Ada Rizky Eka, Ilham Udin, Saldi Amiruddin dan masih pemain lainnya bisa dimainkan.
Sementara eks pemain PSM, Syamsul Chaeruddin mengatakan, PSM masih kurang di penyelesaian akhir.
Makanya, ini menjadi pekerjaan rumah dari Pelatih PSM, Joop Gall untuk dibenahi lawan Barito Putera.
Untuk lini belakang ke lini tengah sudah bagus.
“Kalau saya lihat PSM, sisa penyelesaian akhir. Lini depan harus dievaluasi oleh pelatih baru,” katanya melalu telepon, Selasa (25/1/2022).
Syamsul Chaeruddin percaya jika lini depan sudah maksimal, maka peluang untuk menciptakan gol semakin besar.
Otomatis karakter permainan PSM yang dikenal pantang menyerah dan siri na pace akan muncul dengan sendirinya.
“Kalau lini depan sudah maksimal dan ada peluang gol, otomatis namanya karakter pantang menyerah dan siri na pacce akan muncul dengan sendirinya,” jelasnya.