Munir Eks Guru Honorer yang Dikenal Cerdas Bakar Sekolah, 24 Tahun Sakit Hati Gajinya Tak Dibayarkan

Editor: Waode Nurmin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Munir Alamsyah (53) pelaku pembakaran sekolah di Garut, keluarga sebut dulunya dia orang cerdas.

TRIBUN-TIMUR.COM - Sakit hati Munir Alamsyah (53) eks guru honorer selama 24 tahun akhirnya dilampiaskan dengan membakar SMPN 1 Cikelet Garut.

Selama itu pula hak dia dari pihak sekolah tersebut tidak didapatkannya.

Munir Alamsyah adalah mantan guru honorer mata pelajaran Fisika di SMPN 1 Cikelet Garut.

Dia mengajar di sekolah itu dari tahun 1996 hingga 1998.

Selama dua tahun mengajar, rupanya Munir tidak pernah menerima gaji nya.

"Pelaku MA mengaku bahwa aksi pembakaran itu dilakukannya karena sakit hati, Dari pihak sekolah ada uang sebesar Rp 6 juta yang tidak diberikan," ujar Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Dede Sopandi saat jumpa pers di Mapolres Garut, Selasa (25/1/2022).

Hingga 24 tahun kemudian, dendam itu membuatnya gelap mata membakar sekolahnya.

Dia membakar enam pintu kayu ruangan di sekolah dengan media kertas menggunakan bahan bakar minyak.

Akibatnya ketika bangunan terbakar merembet ke ruang perpustakaan dan laboratorium.

Atas perbuatannya pelaku terancam hukuman penjara 12 tahun.

"Atas perbuatannya, MA kami kenakan pasal 187 ayat 1 huruf e, dengan ancaman penjara 12 tahun," ujarnya.

Dikenal Cerdas

Ada kisah pilu dibalik ditangkapnya  yang nekat bakar sekolah tersebut lantaran gaji dia selama dua tahun ia mengajar tak dibayar pihak sekolah.

SI (40) salah satu keluarga Munir mengungkapkan sosok eks guru SMPN 1 Cikelet itu.

Menurutnya Munir merupakan pria yang cerdas dan memiliki kemampuan berpikir di atas rata-rata.

Munir diketahui merupakan lulusan SMA 1 Garut yang saat itu merupakan sekolah paling favorit di Kabupaten Garut dan mencetak lulusan terbaik.

"Dia orangnya cerdas, sangat cerdas dulu lulusan SMA 1 Garut. Kita tahu pada masa itu sekolahnya merupakan sekolah terbaik," ucapnya saat diwawancarai Tribunjabar.id di Polres Garut, Selasa (25/1/2022)

Setelah lulus Munir diketahui melanjutkan kuliah di IKIP Bandung tahun 1988 Prodi Matematika.

IKIP Bandung sekarang menjadi Universitas Pendidikan Indonesia.

Munir drop out (DO) di semester dua lantaran saat itu ia tidak mampu membiayai hidup dan biaya kuliah.

"Munir ditinggal mati oleh ibunya, kemudian ayahnya menikah lagi, bisa dibayangkan bagaimana kondisinya saat itu," ucap SI.

Setelah ibunya meninggal dunia, beberapa tahun kemudian ayahnya pun meninggal.

Saat itu kehidupan Munir semakin tidak menentu. Ia diketahui lebih sering menyendiri.

"Setelah ditinggal oleh kedua orang tuanya, hidupnya banyak yang berubah mungkin tekanan mental dialaminya sejak saat itu," ucapnya.

SI mengatakan Munir kemudian mengajar di SMPN 1 Cikelet Garut pada tahun 1996 hingga 1998 sebagai guru fisika.

Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Dede Sopandi saat menggelar jumpa pers di Mapolres Garut, Selasa (25/1/2022) (Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari)

Dari keterangan polisi, gaji selama dua tahun Munir mengajar tidak dibayarkan oleh pihak sekolah hingga ia nekat membakar sekolah tersebut karena kecewa.

Gaji Rp 6 juta itu tidak dibayarkan selama 24 tahun lamanya.

SI menyadari saudaranya itu mengalami tekanan mental yang kuat sehingga kejiwaannya diduga terganggu.

"Padahal orangnya cerdas sekali, saya tahu itu, mungkin tekanan hidupnya yang membuat dia seperti ini.

"Saya yakin saudara saya ini melakukan pembakaran sekolah itu dalam keadaan tidak sepenuhnya sadar."

"Saya tahu betul beliau dan tahu betul apa yang selama ini dialaminya, semoga masih ada keadilan," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Eks Guru Bakar Gedung SMPN 1 Cikelet Garut, Honor Rp 6 Juta Tak Dibayarkan Selama 24 Tahun



Berita Terkini