Pihaknya bisa membantu Timor Leste untuk membuka lebih banyak sumber daya gas, yang memiliki karbon dioksida (CO2) tinggi.
Termasuk ladang Barossa dan Caldita, serta ladang Evans Shoal milik Eni.
Reservoir gas kandungan CO2 yang lebih rendah di Australia utara telah dikonsumsi dan hampir kosong, seperti Bayu Undan, yang memiliki 6% CO2 dalam gasnya, dibandingkan dengan 18% di Barossa dan 27% di Evans Shoal.
Santos dan Eni berharap dapat menyimpan 10 juta ton karbon dioksida (CO2) per tahun di ladang Bayu Undan setelah habis, setara dengan 1/39 dari emisi 2018 Australia.
"Dari sudut pandang orang Timor, ini adalah 16 kali lebih banyak karbon dari emisi seluruh negara tahun itu,"kata Scheiner.
Tetapi, pemerintah Timor Leste telah kecanduan dengan sewa yang mudah dari industri perminyakan dan regulator negara ANPM dengan cepat mulai bekerja sama dengan Santos.
Pada bulan September, pasangan Santos-ENI menandatangani nota kesepahaman yang mencakup proyek CCS Bayu Undan.
"Proyek CCS yang diusulkan akan menginspirasi lebih banyak mimpi fantastis tentang manna dari surga," Scheiner memperingatkan.
Yang terpenting, tidak pernah ada diskusi publik tentang berapa banyak Santos akan membayar untuk menyimpan CO2 di Timor Timur dari pengembangan Barossa-nya.
Juga tidak jelas berapa lama Santos akan bertanggung jawab atas CO2 yang direncanakan akan dikubur di Bayu Undan atau apa yang terjadi selanjutnya.
Yang mengkhawatirkan, tampaknya Timor Leste akan mendapatkan limbah Santos sekaligus tanggung jawab untuk menjauhkannya dari atmosfer, jika tak ingin menjadi penyebab kerusakan iklim dunia. (Intisari)