Minyak Goreng

Sudah 3 Hari Stok Minyak Goreng Kosong di Minimarket Sinjai

Penulis: Samsul Bahri
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Stok minyak goreng di minimarket Sinjai kosong

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI UTARA- Stok minyak goreng kemasan disejumlah pasar ritel kosong di Kabupaten Sinjai, Jumat (21/1/2021).

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sinjai, Muh Saleh telah memantau seluruh minimarket di Sinjai.

"Persediaan minyak subsidi itu sudah habis di toko ritel dan ini akan terus kami pantau perkembangannya," kata Muh Saleh.

Ia juga mengancam pihak toko ritel untuk tidak menjual mahal minyak goreng subsidi jika kembali sudah tersedia.

Baca juga: Gegara Cuaca Ekstrim, 16 Kapal Tertahan di Pelabuhan Larea-rea Sinjai, Tujuan NTT, NTB dan Maluku

Baca juga: Masih Ada Swalayan Jual Minyak Goreng Seharga Rp 21 Ribu di Sinjai

Sehari lalu, stok itu minyak goreng tersebut langsung diserbu oleh kaum ibu-ibu.

Seperti di toko Indomaret dan Alfamidi.

Karyawan Indomaret, Iin Hartina mengungkapkan, rencananya minyak subsidi itu kembali akan didatangkan
dalam waktu dekat ini.

"Rencana dalam waktu dekat ini stoknya tiba di Sinjai," kata Iin Hartina.

Sebab dalam sepakan hanya dua kali pengiriman barang ke Kabupaten Sinjai.

Sekedar diketahui, pada Rabu lalu, ratusan Ibu Rumah Tangga menyerbu sejumlah toko ritel.

IRT di Sinjai, Nadrawati berharap pemerintah dapat menyiapkan stok minyak subsidi tersebut.

" Kita berharap pemerintah bisa membantu masyarakat siapkan minyak goreng subsidi," katanya.

Pemerintah pusat mengucurkan anggaran sebesar Rp 7,6 miliar untuk membiayai penyediaan minyak goreng kemasan bagi masyarakat.

Sebesar Rp 250 juta liter per bulannya atau Rp 1,5 miliar liter selama enam bulan.

Sementara para toko tradisional di pelosok Sinjai diberi waktu menyusuaikan harga hingga akhir Januari.

Semula harga minyak goreng Rp 21 ribu per liter. Kini turun harga di toko ritel Rp 14 ribu per liter.

Selain harga minyak goreng yang melonjak naik harganya juga sejumlah bahan kebutuhan pokok lainnya ikut mahal.

Misalnya harga telur ayam ras, saat menjelang pergantian tahun mencapai Rp 50 ribu per rak.

Saat ini Rp 48 ribu per rak.

" Sudah mulaui turun harganya dan diecerkan Rp 48 ribu per rak, semula Rp 50 ribu per rak," kata Baderiah, salah seorang pedagang telur di Kecamatan Sinjai Selatan.

Demikian juga pada harga kebutuhan cabai besar, semula Rp 40 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 30 ribu per kilogram.

Cabai rawit Rp 80 ribu per kilogram menjadi Rp 60 ribu per kilogram.

Sementara yang tetap harganya yakni cabai kriting Rp 40 ribu per kilogram.

Harga daging ayam potong juga mengalami kenaikan, saat ini dari harga Rp 30 ribu per kilogram menjadi Rp 33 ribu per kilogram. (*)

Berita Terkini