Dipantau Langsung Jenderal Andika Perkasa, Otak Pembunuhan Pratu Sahdi Diperingatkan Serahkan Diri

Editor: Waode Nurmin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pratu Sahdi saat masih hidup dan saat berada di rumah sakit

Warung tempat kejadian penganiayaan maut terhadap anggota TNI di seberang Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, dipasangi garis polisi, Senin (17/1/2022). (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo)

 
 

Selain Pratu S, ada dua warga sipil lainnya yang menjadi korban dalam pengeroyokan ini.

Dua warga tersebut saat kejadian berusaha melerai dan justru turut menjadi sasaran penganiayaan.

"Dua orang lainnya yang masyarakat sipil saat ini masih dilakukan pengobatan, masih dirawat di rumah sakit dengan karakteristik luka berat," sambungnya.

Polisi menunjukan para tersangka pengeroyokan yang menewaskan anggota TNI AD, Pratu Sahdi (23) di warung kawasan Waduk Pluit, dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta, Selasa (18/1/2022). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Masih Sempat Berjalan

Sementara itu, saksi bernama Hendro mengaku tak melihat secara langsung penganiayaan tersebut.

Namun, ia menyebut sempat mendengar suara jeritan wanita dari arah lokasi kejadian sekira pukul 03.00 WIB.

Hendro saat itu berada 20 meter dari lokasi kejadian.

"Saya kan 20 meter dari lokasi. Kurang lebih jam 3 lewat dikit ada perempuan teriak-teriak histeris lah, itu itu, mau pingsan," jelas Hendro.

Mendengar suara itu, Hendro langsung mendatangi warung milik pasangan suami istri bernama Soleh dan Santi.

Di sana, ia melihat korban berjalan dalam kondisi bersimbah darah.

Korban disebutnya berjalan menjauhi warung dan kemudian dilarikan ke rumah sakit oleh warga.

"Namanya warung kita kan mendekat pengin tahu apa sih itu. Saya lihat laki-laki korban itu megangin dadanya dan darahnya itu masih mengucur," tutur Hendro.

"Di pinggir jalan masih berdiri, habis itu dia dibawa temennya."

Halaman
123

Berita Terkini