TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG BARAT - Balai Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan masih ada produk UMKM di Bone belum terdaftar.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Balai Besar BPOM Makassar, Hardaningsih, Rabu (12/1/2022).
"Karena banyak UMKM produknya belum terdaftar baik di BPPOM maupun Dinkes sebagi PRT untuk mendapatkan ijin edar," ungkapnya.
Pihaknya akan mengadakan pembinaan kepada UMKM agar bisa memasarkan produknya lebih luas.
"Kalau kita menemukan produk di lapangan yang belum terdaftar, kita akan melakukan pembinaan," jelasnya.
Ia mengatakan, nanti BPOM menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bone dan bersinergitas dalam program-program pengawasan obat dan makanan.
"Objek dari program itu adalah masyarakat di Kabupaten kota," tambahnya.
Selanjutnya BPOM akan membentuk tim koordinasi pengawasan obat dan makanan di daerah khusus Bone.
Selain itu, ada program nasional keamanan pangan.
"Itu nanti kita akan intervensi tiap desa untuk pangan aman," ucapnya.
Juga akan intervensi jajanan anak sekolah dan juga edukasi kepada sekolah.
BPOM Kerjasama berkunjung ke Kantor Daerah Pemerintah Kabupaten Bone Sulawesi Selatan.
Mereka disambut oleh Bupati Bone, Andi Fashar M Padjalangi dan jajaran.
Dalam sambutannya, ia menyatakan apresiasinya terhadap BPOM Makassar.
"Terima kasih atas kunjungannya, Tidak kalah pentingnya adalah pengawasan obat dan makanan di Bone karena kami memiliki wilayah yang luas potensi sumber daya manusia yang begitu potensial," ungkapnya.
Pihaknya bahkan berjanji bakal menyediakan tempat khusus bagi BPOM di Bumi Arung Palakka. (*)
Laporan Kontributor Tribun Bone.com - Kasdar.