"Saya kan kerja, memang tidak apa-apa, majikan mendukung saya untuk itu. Tapi kan gak enak, jadi sering bolos," katanya.
Dalam rekonstruksi tersebut, menurut Saefudin, sangat sesuai dengan kejadian. Bahkan baju yang dikenakannya saat rekontruksi, harus baju yang digunakan saat membantu korban.
"Ini saya juga terpaksa menggunakan baju ini lagi, padahal sudah gak mau pakai baju ini lagi, suka keinget-inget kejadian itu," ujarnya.
Saefudin pun, menunjukkan, di baju biru yang dikenakannya masih terdapat bercak darah.
"Ini, ini masih keliat bekas darah," katanya.
Memang terlihat ada bercak darah seperti noda di baju, yang dikenakannya, saat rekontruksi tersebut.
7 Fakta terungkap saat reka ulang
Reka ulang atau rekonstruksi kasus tabrak lari sadis atau kecelakaan di Nagreg, Kabupaten Bandung, yang melibatkan tiga anggota TNI AD sudah digelar hari ini, Senin (3/1/2022).
Kasus tabrak lari sadis tersebut menyebabkan sejoli, Handi Saputra (17) dan Salsabila (14), meninggal dunia.
Handi dan Salsabila yang menjadi korban kecelakaan di Nagreg itu tidak dibawa ke rumah sakit, tapi dibuang ke Sungai Serayu di Jawa Tengah.
Rekonstruksi digelar di tempat kejadian perkara ( TKP) di Nagreg.
"Betul (hari ini rekonstruksi)," kata Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, Senin pagi.
Rekonstruksi yang digelar hari Senin tersebut dipimpin penyidik TNI AD, penyidik Mabes TNI, dan Oditur Militer Mabes TNI.
Berikut tujuh fakta baru kasus tabrak lari yang menewaskan Handi dan Salsabila dari rekonstruksi :
1. Tiga pelaku diborgol dan pakai seragam tahanan militer