TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT PLN (Persero) berhasil merampungkan 27 proyek Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (PIK) senilai Rp 3,3 Triliun sepanjang tahun 2021.
Penyelesaian PIK ini merupakan komitmen PLN dalam menyediakan pasokan listrik andal di Sulawesi.
Rinciannya, 27 infrastruktur masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Terdiri dari 11 Gardu Induk (GI) dengan total kapasitas 700 MVA, 12 Jaringan Transmisi sepanjang 819,47 kms, dan 4 Pembangkit berkapasitas 590 MW.
Adapun persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari seluruh proyek yang terselesaikan mencapai 75,03 persen atau setara dengan Rp 2,5 Triliun.
Demikian dikatakan Direktur Mega Project dan Energi Baru Terbarukan PLN, Wiluyo Kusdwiharto.
Ia menyampaikan, PLN terus berkomitmen menyelesaikan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan yang juga masuk sebagai PSN.
Meskipun tak dipungkiri, sejumlah pembangunan infrastruktur Ketenagalistrikan sempat diterpa berbagai kendala.
"Apresiasi pun diberikan kepada seluruh insan PLN yang telah berkontribusi dalam usaha menyediakan pasokan listrik andal bagi pelanggan," katanya via rilis, Kamis (30/12/2021).
Hal ini juga tentunya selaras dengan Nawacita yang dicanangkan pemerintah.
"Selain itu Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan menjadi modal utama dalam pemulihan ekonomi nasional, mengingat sampai saat ini Indonesia masih berada di tengah pandemi," ujar Wiluyo.
General Manager PLN UIP Sulawesi, Defiar Anis menjelaskan, pembangunan Infastruktur Ketenagalistrikan bertujuan untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik bagi pelanggan.
Termasuk meningkatkan bauran energi terbarukan dan mendukung program pemerintah guna mencapai Net Zero Emission di tahun 2060.
Dimana, dari 590 MW Proyek Pembangkit yang berhasil rampung pada tahun ini 350 MW.
"Diantaranya merupakan Energi Baru Terbarukan, serta mendorong investasi dengan mempersiapkan pasokan listrik bagi pelanggan smelter di Sulawesi," jelas Anis.
Anis menambahkan, tujuan tersebut tentunya sejalan dengan program transformasi PLN salah satunya pilar Green.
PLN kini sedang berupaya untuk melaksanakan penugasan dari pemerintah untuk melaksanakan transisi energi.
Ditambah lagi pengoperasian PSN ini sangat berdampak bagi perekonomian di Sulawesi.
Seperti pembangunan SKTT 150kV Kima- Daya Baru yang difungsikan sebagai backup pasokan daya ke Sultan Hasanuddin Internasional Airport (SHIA), Kawasan Industri Makassar dan membantu pengembangan Kawasan Strategis Nasional (KSN) Mamminasata.
Baca juga: SUTT 150kV Andoolo-Kasipute Energize! PLN Makin Dekat Wujudkan Net Zero Emmision di Tahun 2026
Baca juga: PLN Proyeksi Beban Puncak Kelistrikan Capai 1.280,6 MW di Momen Natal, Malam Tahun Baru 1.301 MW
Tantangan
Berbagai tantangan dalam penyelesaian PIK yang dihadapi selama pandemi.
Antara lain, material tidak tiba tepat waktu, keterbatasan mobilitas para pekerja, dan sejumlah pabrikan menghentikan produksinya sementara.
Selain itu, ada juga tantangan terkait masalah sosial yang memerlukan perhatian dan koordinasi dengan aparat penegak hukum dan pemerintah setempat.
Penyelesaian PIK juga merupakan upaya dalam mewujudkan Visi PLN yakni Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka se-Asia Tenggara dan #1 Pilihan Pelanggan untuk Solusi Energi.
“Berkat Sumber Daya Manusia yang tangguh dan koordinasi yang baik dengan pemerintah, media, aparat penegak hukum, masyarakat dan stakeholder terkait lainnya sejumlah pekerjaan bisa terselesaikan. Semoga hal ini terus dijaga dengan baik, karena masih ada pekerjaan yang mesti kami selesaikan di tahun-tahun selanjutnya,” pungkasnya.
Daftar Proyek Strategis Nasional
Adapun 27 PSN yang berhasil diselesaikan selama tahun 2021 ini antara lain:
1. Pembangkit dengan total kapasitas (590MW)
- PLTA Malea (2x45 MW)
- PLTA Poso Stage-2 (4X65 MW)
- PLTU Sulut 3 (2x60 MW)
- PLTU Sulbagut 1 (2x60 MW)
2. Gardu Induk dengan Total Kapasitas Trafo 700MVA
- GITET 275/150 kV Wotu 250 MVA
- GI 150 kV Belopa (New) 60 MVA
- GI 150 kV Topoyo (New) 30 MVA
- GI 150 kV Sengkang (Ext) 60 MVA
- GI 150 kV Bolangi (Ext) 60 MVA
- GI 150 kV Daya Baru (Ext) 60 MVA
- GI 150 kV Andoolo (New) 30 MVA
- GI 150 kV Kolaka Smelter (New) 30 MVA
- GI 150 kV Kasipute (New) 30 MVA
- GI 150 kV Talise (IBT) 30 MVA
- GIS Sario/Manado Kota 60 MVA
3. Ruas Transmisi Line dengan total Panjang lintasan 819, 47 KMS
- SKTT 150 kV Kima - Daya Baru 32,62 kms
- SUTT 150 kV GI Belopa - Incomer (Siwa - Palopo) 1,13 kms
- SUTT 150 kV PLTA Malea - Makale 22,24 kms
- SUTT 150 kV Mamuju Baru - Topoyo 110,84 kms
- SUTT 150 kV Topoyo - Pasangkayu 252,90 kms
- SUTT 150 kV Bantaeng Switching - Incomer 0,36 kms
- SUTT 150 kV Kendari - Andoolo 150,54 kms
- SUTT 150 kV Kolaka Smelter - Incomer (Lasusua - Kolaka) 7,46 kms
- SUTT 150 kiV Andoolo - Kasipute 122,70 kms
- SUTT 150 kV PLTMG Luwuk - Luwuk 99,18 kms
- SUTT 150 kV PLTU Sulut-3 - Tanjung Merah (Kema) 11,40 kms
- SKTT 150 kV Sario (GIS)/Manado Kota - Teling 7,96 kms. (*)