"Demi menjaga jalur ini tetap beroperasi, kami dibantu Unit Induk Pembangkit dan Penyalur (UIKL) Sulawesi mendirikan tiga tower Emergency Restoration System (ERS)," bebernya.
Alhasil, berkat kerja sama baik dari seluruh stakeholder pada tanggal 21 Desember 2021 jalur interkoneksi Sulbar-Sulteng sudah dapat beroperasi nomal, tanpa di bantu tower ERS.
Baca juga: PLN Pastikan Listrik Selayar Aman Pasca Gempa Bumi, Minta Warga Siaga dan Kontak ini Jika Terulang
Asal tahu saja, pekerjaan interkoneksi Sulbar dan Sulteng ini telah rampung sejak awal Oktober 2020 lalu, dengan total 534 Tower melintas lebih dari 370,16 Meter Sirkuit (KMS) dari Mamuju, Mamuju Tengah hingga Pasangkayu.
Secara teknis, interkoneksi jaringan ini akan membantu evakuasi daya Sulteng yang sebelumnya hanya ditopang melalui jaringan transmisi Poso-Sidera yang lokasinya berada pada kondisi yang rawan terkena abrasi sungai.
"Diharapkan, kedua provinsi tersebut semakin siap menopang Ibu Kota baru yang kelak berada di pesisir timur Pulau Kalimantan," pungkas Nichol. (*)