TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Suporter PSM Makassar mulai bersuara lantang melihat tim kebanggan mereka terseok-seok di papan bawah Liga 1 Indonesia 2021/2022.
Tuntutan fans PSM ini semakin jelas, segera datangkan pelatih baru.
Sejumlah nama disebut-sebut sebagai calon juru taktik PSM.
Yakni Mario Gomez, eks pelatih Borneo FC dan Persib Bandung.
Kemudian eks pelatih PSM musim 2020, Bojan Hodak.
Serta eks pemain yang pernah membawa PSM juara Liga Indonesia 1999/2000, Kurniawan Dwi Yulianto.
Diketahui PSM belum umumkan pengganti Milomir Seslija dari kursi pelatih kepala.
Milomir Seslija dan Manajemen PSM sepakat menyudahi kerja sama lebih cepat.
Direktur Utama PSM, Munafri Arifuddin menyampaikan hal tersebut, Kamis (25/11/2021).
Alasan menyudahi kerja sama karena pelatih asal Bosnia Herzergovina tersebut dinilai gagal membawa PSM bersaing di papan atas klasemen Liga 1 2021-2022.
Milomir Seslija hanya menukangi PSM hingga pekan ke-13.
Di bawah kendalinya, PSM hanya mengantongi empat kemenangan, lima kali imbang dan empat kekalahan.
Hasilnya, Laskar Pinisi mengoleksi 17 poin dan berada di peringkat 10.
Manajemen PSM menunjuk Syamsuddin Batola sebagai karateker pelatih.
Namun, di tangan pelatih 54 tahun ini, penampilan PSM belum membaik.
Tiga pertandingan dijalani, hanya meraih dua poin.
Hasil dua kali imbang dan satu kali kalah.
PSM baru-baru ini harus kalah dengan skor telak 3-0 dari Persija pada pekan ke-16 Liga 1, Selasa (7/12/2021).
Posisi klub kebanggaan masyarakat Sulsel ini terancam turun ke papan bawah klasemen.
Untuk sementara, PSM berada di peringkat 11 dengan 19 poin.
Posisinya bisa diambil alih oleh Madura United jika, Laskar Sapeh Kerap bisa mengalahkan Bali United.
Sekjen The Macz Man, Mustafa meminta manajemen segera mengumumkan sosok pelatih kepala baru PSM.
Jika perlu, juru taktik baru tersebut sudah menukangi Zulkifli Syukur cs di laga lawan Persiraja Banda Aceh pada pekan ke-16 Liga 1 atau laga penutup putaran pertama Liga 1.
“Ya harus cepat dan seharusnya sudah ada pelatih kepala pada laga berikutnya saat PSM berjibaku dengan Persiraja Banda Aceh pada Senin (13/12/2021),” katanya melalui pesan WhatsApp, Kamis (9/12/2021).
Sebab jika lambat, menurut dia, bisa saja PSM terancam masuk ke zona degradasi.
“Jika tidak maka bayang-bayang degradasi akan semakin terasa,” ucap pria akrab disapa Pak Mus ini.
Ditambah lagi, hasil buruk yang diterima oleh PSM ketika kalah 0-3 dari Persija.
Pada laga tersebut, PSM bermain tanpa pola.
“Pemain seperti kebingungan mau berbuat apa dan alasan ini yang membuat saya harus mengatakan bahwa PSM pantas kalah,” ujarnya.
Terpisah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Red Gank, Sadakati Sukma, juga meminta Manajemen PSM secepatnya mendatangkan sosok pelatih baru.
Jika perlu, menurutnya juru taktik baru sudah ada sebelum jendela transfer Liga 1 dibuka pada 15 Desember mendatang.
"Harusnya seperti itu (red, pelatih datang sebelum jendela transfer dibuka), tapi saya yakin manajemen sudah ada calon pelatih, biasanya sudah ada deal-deal.
Biasanya di PSM sebelum ada deal seperti itu Sudah ada komunikasi dengan calob pelatih dengan manajemen pelatih siapa yang akan direkrut," ungkap Sadat.
Cuma yang jadi masalah, kata dia, dalam sepak bola Indonesia sangat sulit mendatangkan pemain di paruh musim.
Sebab, rerata para pemain terikat kontrak dengan tim lain.
"Sangat jarang klub di Indonesia dengan status pemain yang dikontrak akan direkrut pasti pemain yang sudah bebas transfer karena budget tidak terlalu banyak dikeluarkan," bebernya.
Sadat berharap, pelatih baru nantinya bisa mengembalikan performa PSM. Tahu karakter dan ciri khas bermain PSM.
"Pelatih harus bisa mengembalikan performa PSM. Paham karakter PSM, ciri khas tipikal permainan PSM dan harus bisa menyatukan tim," tegasnya.
Tugas Berat Menanti
Pengamat sepakbola, Assegaf Razak, secara terang-terangan menyebut tugas berat menanti sosok pelatih baru PSM Makassar nantinya.
Sebab saat ini PSM berjibaku di klasemen bawah Liga 1 2021/2022.
"Pelatih baru benar-benar punya tanggung jawab berat. Harus angkat tim supaya lebih bagus. Dia harus mempertaruhkan namanya," ucapnya, Kamis (9/12/2021).
Lanjut dia, pelatih baru harus benar-benar tahu karakter PSM.
Memenuhi ekspektasi, suporter, pecinta PSM dan masyarakat Sulsel agar performanya membaik.
"Siapapun pelatih, mudah-mudahan, bisa angkat performa PSM. Ibaratnya, tim ini sedang sakit sekarang butuh dokter yang bisa menyembuhkan supaya sehat kembali," tuturnya.
Namun, jalan dilalui oleh pelatih baru tak semudah membalikkan telapak tangan.
Pelatih harus melihat materi pemainnya dulu. Harus paham karakter dari pemain.
"Apa yang kurang di tim perlu dibenahi. Bagaimana pola atau strategi yang akan dimainkan, apakah cocok materi yang ada sekarang," jelas mantan pelatih PSM ini.
"Siapa pun pelatih harus didukung penuh dan bisa membangun chemistry dengan pemain," pungkasnya.
Calon Pelatih PSM:
1. Bojan Hodak
- Kebangsaan: Kroasia
- Umur: 50 tahun
- Prestasi kepelatihan:
a. Juara Piala AFF U-18 2018 (Timnas Malaysia)
b. Juara Piala FA Malaysia 2021 (Kuala Lumpur City FC)
2. Mario Gomez
- Kebangsaan: Argentina
- Umur: 64 tahun
- Prestasi kepelatihan:
a. Juara Liga Super Malaysia 2014/2015 (Johor Darul Ta’zim)
b. Juara Piala FA Malaysia 2015/2016 (Johor Darul Ta’zim)
c. Juara Piala AFC 2014/2015 (Johor Darul Ta’zim)
3. Kurniawan Dwi Yulianto
- Kebangsaan: Indonesia
- Umur: 45 tahun
- Prestasi kepelatihan:
a. Medali perak SEA Games 2019 (Assisten pelatih Timnas U-23)
b. Melatih Sabah FC 2019-2021.(*)