Banjir di Maros

Banjir di Kelurahan Mattiro Deceng Maros, Akses Jalan Masuk Kantor Lurah Terputus

Penulis: Nurul Hidayah
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Akses jalan Mattiro Deceng terputus akibat banjir

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Ratusan hektar sawah terendam banjir di Kelurahan Mattiro Deceng, Kecamatan Lau, Maros, Selasa (7/12/2021).

Lurah Mattiro Deceng, Suherman mengatakan, ketinggian air mencapai 1,5 meter.

"Khusus wilayah Mattiro Deceng, ketinggian air mulai 50 Cm sampai 1,5 meter," ujar Suherman.

Ia menjelaskan, saat ini akses masuk dan keluar Mattiro Deceng sudah tidak bisa lagi dilalui warga.

"4 akses jalan keluar masuk semuanya sudah tidak bisa dilewati," lanjutnya.

Bahkan air sudah naik ke Jalan Poros Mattiro Deceng yang kerap dilintasi pengguna jalan sebagai jalan alternatif Kecamatan Lau ke Kecamatan Bantimurung.

"Jalan ini menghubungkan Kelurahan Maccini Baji, Mattiro Deceng Kecamatan Lau dan Desa Baruga, Mangeloreng dan Mattoangin Kecamatan Bantimurung," jelasnya.

Sedangkan untuk pemukiman warga ,ada beberapa rumah yang terdampak banjir.

Namun saat ini belum ada evakuasi warga yang dilakukan.

"Untuk evakuasi dari pihak BPBD belum ada, namun beberapa warga sudah mengungsi di rumah keluarga yang tidak terkena banjir," jelasnya.

Untuk di Mattiro Deceng beberapa lingkungan yang terdampak banjir yakni Lingkungan Galaggara, Balombong, Langkeang dan Sampobia.

"Selain rumah, juga sebagian besar sawah terendam banjir," sebutnya.

Untuk sawah yang tergenang, ada sementara di panen, sawah yang sementara dalam proses diolah untuk ditanami dan ada juga yang sudah ditanami.

"Jadi luas sawah di Mattiro Deceng itu sekitar 356, 86 Hektare terdiri dari 4 lingkungan yakni Lingkungan Sampobia yang 80 persen sawahnya belum dipanen," ujarnya.

Kedua Lingkungan Langkeang 60 persen sudah ditanam selebihnya belum ditanami.

Di Lingkungan Balombong 85 persen sawah sudah ditanam.

Lingkungan Galaggara baru sepekan lalu sudah di panen dan proses pengolahan untuk ditanam kembali.

Namun ia belum bisa menaksir berapa jumlah kerugian warga.

Sebab baru bisa dilihat kondisi padinya setelah terendam tiga hari.

"Tapi ini kan baru mulai hari ini mulai terendam," tutupnya.

Berita Terkini