Kesehatan

Bisa Duduk Usai Operasi, Kenali Metode ERACS Dijalani Nagita Slavina dan Bedanya dengan Sesar Biasa

Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nagita Slavina menggendong anak keduanya.

TRIBUN-TIMUR.COM - Pasangan Nagita Slavina dan Raffi Ahmad tengah berbahagia.

Pada Jumat (26/11/2021), Nagita Slavina melahirkan anak keduanya melalui operasi caesar atau sesar.

Namun, ada yang beda dengan persalinan wanita yang akrab disapa Gigi kali ini.

Beberapa saat usai melahirkan, Gigi sudah bisa berkomunikasi dengan lancar.

Bahkan tak menunggu sehari semalam, Gigi sudah bisa duduk.

Hal inilah yang membuat banyak netizen bertanya-tanya tentang Gigi yang sudah melahirkan, tetapi tidak seperti baru saja melahirkan.

Kira-kira kenapa ya?

Operasi sesar yang sebenarnya dijalankan oleh Gigi adalah dengan metode ERACS (Enhanced Recovery After Cesarean Section).

Metode ini dikembangkan dalam dunia kesehatan sebagai upaya memperpendek masa perawatan pasien di rumah sakit, khususnya pasca operasi sesar.

Melalui metode ini, sang ibu tak perlu menghabiskan waktu lebih dari 24 jam untuk melakukan perawatan inap di rumah sakit.

Lalu apa perbedaan operasi sesar konvensional atau yang biasa dengan metode ERACS ini?

Ini dia perbedaan antara operasi sesar konvensional dan metode ERACS.

1. Pantangan Makan dan Minum

Ilustrasi Makanan (dok silviarita)

Mengutip laman Children's Mercy, pasien yang menggunakan metode ERACS biasanya diminta untuk melakukan puasa sebelum operasi.

Untuk makan adalah 6 jam sebelumnya, dan untuk minum adalah 2 jam sebelumnya.

Tak hanya itu, pasien yang menggunakan metode ERACS biasanya akan diminta untuk mengunyah permen karet sebelum dan sesudah operasi.

Tujuannya agar mengurangi mual dan meningkatkan kembalinya fungsi usus normal lebih cepat setelah tindakan bedah.

2. Rasa Mual

Pasien yang menjalani operasi sesar konvesional umumnya akan merasakan mual akibat efek samping obat bius yang diberikan.

Akan tetapi, pasien yang menggunakan metode ERACS tidak akan terlalu merasakan mual.

Hal ini dikarenakan penggunaan terapi cairan infus dan kombinasi obat antimual yang terbukti ampuh pasca persalinan.

Juga, petunjuk makanan dan minuman yang sebaiknya dikonsumsi untuk mencegah rasa mual.

3. Pantangan Bergerak

Pasien yang menjalani operasi sesar konvensional biasanya tidak diperbolehkan menggerakan maupun memiringkan badannya sama sekali selama 12 jam, dan baru diizinkan untuk bergerak secara perlahan setelahnya.

Setelah 24 jam, pasien diperbolehkan untuk duduk agar tidak mempengaruhi bekas jahitannya.

Sebaliknya, yang menjalani metode ERACS membutuhkan waktu lebih cepat dari yang konvensional.

Mulai dari penghentian pemberian cairan infus, melepas kateter urin, hingga instruksi makanan dan minuman.

Hal ini akan mencegah pembentukan gumpalan darah, sehingga pasien semakin cepat pulih kembali.

4. Rasa Nyeri

Pasien yang menjalani operasi sesar konvensional umumnya akan merasa nyeri yang sangat parah.

Sebagai pencegahan, tim dokter telah menyusun manajemen nyeri bagi pasien yang akan menggunakan metode ERACS.

Yaitu, dengan diberikan pereda nyeri tylenol dan ibuprofen terjadwal, atau obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) lainnya melalui oral maupun infus.

Tujuannya untuk memaksimalkan penghilang rasa sakit sambil mengurangi efek samping seperti gatal dan mual.

5. Kerusakan Jaringan

Mengutip situs resmi rumah sakit EMC, metode ERACS dapat mengurangi kerusakan jaringan yang muncul akibat operasi sesar.

Saat melakukan sayatan, metode ERACS dilakukan dengan pisau dengan ketajaman khusus dan ukuran kecil, dan hanya dilakukan sekali sampai di fascia.

Kemudian, pengambilan jaringan dilakukan tanpa merusak bagian yang sehat, termasuk menghindari bagian otot.

Posisi jaringan yang disayat akan dikembalikan secara end-to-end pada lokasi yang sama, serta memilih benang dan teknik jahitan yang tidak mengganggu pergerakan pasca operasi.

Itu dia perbedaan antara operasi sesar biasa dengan metode ERACS.(*)

Berita Terkini