Baca tanpa iklan
TRIBUN-TIMUR.COM - Ustadz Das'ad Latif, dai kondang asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan kini sedang berseteru dengan artis Nikita Mirzani Mawardi.
Perseteruan berawal dari video Nikita Mirzani diduga melecehkan shalat yang beredar melalui media sosial TikTok.
Dalam video pendek itu, Nikita Mirzani melafalkan bacaan niat shalat magrib sambil bercanda.
Ustadz Das'ad Latif pun meminta polisi segera memroses hukum Nikita Mirzani sebab dugaan pelecehan itu berpotensi menimbulkan kegaduhan.
Ini merupakan delik murni.
"Meskipun tidak ada yang melaporkan ke polisi, kalau melihat kasus seperti ini ada potensi keributan, mengganggu kemaslahatan umat, maka polisi harus proaktif untuk memanggil orang itu (Nikita Mirzani)," kata Ustadz Das'ad Latif sebagaimana ditayangkan dalam video di channel YouTube Official iNews.
Lebih lanjut, kata dia, "Memanggil kan bukan berarti dipenjara dan dihukum."
Penceramah yang aktif di media sosial itu menilai pemanggilan Nikita Mirzani guna memberi ketenangan kepada masyarakat yang merasa kurang nyaman.
Setidaknya, masyarakat bisa menilai polisi serius dalam menangani kasus ini.
Jika nantinya Nikita Mirzani sekaligus jebolan salah satu pondok pesantren ternama di Indonesia diproses hukum, polisi bisa mengorek informasi terkait motif dugaan pelecehan shalat, Rukun Islam kedua.
Merasa dipojokkan
Sementara, Nikita Mirzani melalui akunnya di Instagram @nikitamirzanimawardi_172 mem-posting screenshot Ustadz Das'ad Latif sedang menjadi narasumber wawancara dalam tayangan berita iNews.
Nikita merasa dipojokkandan menilai Ustadz Das'ad tak mengerti konteks persoalan.
Dia lalu meminta Ustadz Das'ad Latif tes kejiwaan, sama dengan permintaan sang dai kepada dirinya.
"Titip Salam sama ustd nya itu bilangin yg nyembah ALLAH dia doang. Di pikir gue nyembah batu kali yah. Klo di dengar secara jelas. Itu ustd nya jatuh nya malah bukan ngademin malah ujaran kebencian. Trs ga usah nyuruh saya test kejiwaan. Kaya pak ustad Das’ad aja yg CEK kejiwaan. Kan jelas2 itu video di potong , gimana pak ustd."
Demikian ditulis Nikita Mirzani di akunnya.
Selengkapnya, berikut isi posting-an perempuan kelahiran Jakarta, 17 Maret 1986 itu.
"Ada yang tau ga host cewe yang baju ijo ini instagrma nya apa, dan alamat nya dimana. Sama nomor tlp Sekalian yah. Soalnya dia ada ketawa 2 kali. Dan pertanyaan semua memojokan saya. Dan maksa nyuruh sih edy sama ustd utk lapor ke polisi
Lalu ustad das’ad Rumah nya dimana dan nomor tlp nya jg krn saya mau Laporin ke polisi.
Trs yang nama nya edy saya minta kalian beserta padi apalah itu tlng minta maaf kesaya yah. Makanya klo mau nimbrung Dalam kasus org pelajari dl kasus nya jng setengah2, belajar dong dari saya. Jng asal nimbrung. Kena kan kalian semua sama saya. Alih2 ingin menjatuhkan saya eh malah kena jebakan nya sendiri.
@officialinewstv itu yang kalian uploud di YouTube gimana. Gila sih saya nonton nya smp merinding loh. Makasi yah selalu memojokan saya. Ada loh berita Di tv besar ngambil video potongan dari tiktok lucu kalian loh semua, mau aja Di suruh2 issshh…
Titip Salam sama ustd nya itu bilangin yg nyembah ALLAH dia doang. Di pikir gue nyembah batu kali yah. Klo di dengar secara jelas. Itu ustd nya jatuh nya malah bukan ngademin malah ujaran kebencian. Trs ga usah nyuruh saya test kejiwaan. Kaya pak ustad Das’ad aja yg CEK kejiwaan. Kan jelas2 itu video di potong , gimana pak ustd. Kamu menggebu2 sekali saat Di wwcr sama @officialinewstv yang selalu memojokan saya dan prh melakukan hal kriminal Di Rumah saya. Eeiitsss Ingat saya msh punya video cctv saat kalian memaksa maksud ke Dalam Rumah saya. Dan vidoe cctv saat kalian menginati Rumah saya 7 hari 7 mlm dari padi ketemu Pagi lagi. Saat saya keluar Rumah Di ikutin. Saat saya besuk tmn saya Di Rs pun kalian buntutin dan kalian paksa saya utk bersuara ttg kasus yg Di Polres jaksel perihal yang saya Di Laporin Dipo sih kakek tua yg ternyata saya tidak bersalah.."
Siapa sih Ustadz Das'ad Latif?
Terkait dengan perseteruan ini, mungkin banyak yang bertanya-tanya, siapa sih Ustadz Das'ad Latif.
Sebenarnya Ustadz Das'ad Latif sangat populer di media sosial.
Memiliki 2 juta subscribers di channel YouTube-nya, Das'ad Latif dan 1,2 juta followers di akun Instagramnya @dasadlatif1212.
Di TikTok, dia memiiki 15.900-an followers.
Disalin dari laman cariustadz.id, Ustadz Das'ad Latif adalah seorang mubaligh yang aktif berdakwah dari satu mimbar ke mimbar yang lain, dan dari satu televisi hingga ke media sosial.
Nama lengkap dan titelnya adalah Dr H Das’ad Latief SSos SAg MSi PhD.
Dakwahnya sangat menggugah dan membuat para pendengarnya mampu meresapi pesan-pesan Islam dengan damai.
Selain aktif memberikan tausiyah kepada umat muslim, Ustadz Das’ad Latief ternyata berprofesi dosen dan peneliti di Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( FISIP ), Universitas Hasanudin.
Lahir di Makassar pada 21 Desember 1973, Ustadz Das’ad Latief menyelesaikan seluruh kesarjanaannya di bidang Ilmu Komunikasi.
Pendidikan strata 1 beliau ditempuh di dua tempat sekaligus, yaitu Universitas Islam Negri (UIN) Alaudin pada bidang Peradilan Islam dan di Universitas Hasanudin pada bidang Ilmu Komunikasi.
Pendidikan magister Ustadz Das’ad Latif diselesaikan di universitas yang sama dalam bidang komunikasi.
Keseriusannya dalam menuntut ilmu dibuktikannya dengan gelar PhD dari Universitas Kebangsaan Malasyia dalam bidang Ilmu Komunikasi sekaligus gelar doktor kedua kalinya di Universitas Islam Makasar dalam bidang Ilmu Syariah.
Cara dakwahnya yang ringan dan santai membuat Ustadz Das’ad Latif dikenal publik.
Mengisi pengajian keagamaan di berbagai televisi nasional seperti TVOne, SCTV, dan berbagai relevisi lokal seperti TVRI Makassar dan radio di Makassar.
Beliau juga aktif berceramah secara offline di Masjid Sunda Kelapa Jakarta, Pembina Majlis Taklim ibu-ibu IWABA, serta menjadi pembimbing untuk ibadah haji dan umrah.
Ustadz Das’ad Latif juga aktif mengajar di berbagai kampus swasta di Makassar di dalam bidang Ilmu Komunikasi serta menjadi CEO PT Gelora Indah Perdana, biro perjalanan haji plus umrah.
Selain ceramah, beliau juga aktif menulis dan telah menghasilkan beberapa karya berjudul:
1. Pilkada; Nikmat atau Bencana? Pemikiran Politik Seorang Da’i
2. Islam yang Diperdebatkan “Membahas Masalah Khilafiah dalam Islam Perspektif Ilmiah
3. Dari Hati ke Hati.(*)