TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Aparatur Sipil Negara (ASN) semester dua tak kunjung cair.
Insentif tenaga kesehatan nunggak tiga bulan jadi pemicunya.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Makassar, Dakhlan mengatakan TPP ASN semester kedua seharusnya sudah cair.
Itu sesuai instruksi aturan Kementerian Dalam Negeri nomor 900/4141/Keuda.
Tentang Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Kepada ASN di Lingkungan Pemerintah Daerah Semester Kedua tahun Anggaran 2021.
Dalam aturan tersebut tertulis bahwa persetujuan pemberian TPP semester kedua diberikan setalah kewajiban insentif tenaga kesehatan daerah dibayarkan sekurang-kurangnya 50 persen dari alokasi anggaran dimaksud (sampai dengan bulan Juni 2021).
Hanya saja insentif nakes periode Januari-Juli telat dilunasi.
Sehingga TPP ASN juga ikut molor.
"Lambatki (pembayaran), saya sudah pernah konsultasi dengan Kemendagri arahannya harus selesai sampai triwulan ketiga (untuk pencairan TPP)," ucap Dakhlan kepada tribun-timur.com, Senin (18/10/2021).
Atas arahan kemendagri, insentif Nakes harus dilunasi hingga September.
Hanya saja kendalanya, Dinas Kesehatan Makassar belum merampungkan dokumen pembayarannya.
Apalagi, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) waktu itu telah berganti.
"Tadi sudah kita bicarakan soal itu, jadi mau ditunjuk KPA baru," tuturnya.
Bahkan kata Dakhlan, jika pelunasan insentif menyeberang ke November ada potensi TPP ASN semakin molor.
"Harus sampai September (pelunasan) karena masukmi bulan Oktober, bisa-bisa diminta juga bulan Oktober kalo nyebrang ke November," bebernya.
Bahkan usai pelunasan insentif nakes, kemungkinan ASN tidak dapat TPP-nya secara utuh.
Itu dilihat dari kinerja dan absensi pegawai.
"Maksimal sebulan itu Rp 22 miliar untuk Juli-Agustus itupun nda mungkin cair seluruhnya karena tergantung kinerja dan absensinya," ungkapnya.
Sedangkan TPP September belum bisa dipastikan nilainya karena ada rasionalisasi.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Nursaidah Sirajuddin mengatakan verifikasi data mencapai 95 persen.
Insentif nakes diprediksi cair pekan depan.
"Jadi amanmi insentif nakes, ini kita mau bayarkan ke rekeningnya, tinggal SPM-nya mau dibikin, tinggal tanda tangan baru dicairkan," ujarnya.
Diketahui Insentif yang terakomodir hingga Juni 2021 senilai Rp 24 miliar.(*)