TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Skuad Golkar Makassar di bawah komando Munafri Arifuddin akhirnya rampung.
Pengumuman komposisi pengurus dipimpin Muhammad Irianto Ahmad di Kantor DPD II Golkar Makassar Jalan Lasinrang Kota Makassar, Sulawesi selatan Rabu (13/10/2021) siang.
Ia didampingi Ismail dan empat anggota fraksi, Abdul Wahab Tahir, Andi Nurhaldin, Andi Suharmika.
Irianto baru mengumumkan dua nama yaitu posisi sekretaris dan bendahara.
Gerbong Nurdin Halid tersingkir dari posisi sekretaris dan bendahara pada periode ini.
Posisi sekretaris dipercayakan kepada Muhammad Irianto Ahmad. Posisi bendahara atas nama Ismail.
Abdul Wahab Tahir adalah loyalis Nurdin Halid. Sementara Andi Nurhaldin adalah putra Nurdin Halid.
Andi Nurhaldin menjabat Wakil Ketua DPRD Makassar.
Sementara Abdul Wahab Tahir menjabat Ketua Komisi D sekaligus ketua fraksi Golkar.
"SK pengurus telah terbit. Posisi sekretaris oleh saya sendiri. Bendahara Ismail," kata Irianto Ahmad di Kantor DPD II Golkar Makassar.
Munafri Arifuddin tidak hadir dalam pengumuman skuad itu.
Irianto mengatakan Appi, sapaan, punya agenda ke luar kota.
Untuk nama-nama lengkap Skuad Golkar Makassar akan diumumkan Appi saat kembali ke Makassar.
"Pak ketua ada urusan tidak kalah penting. Begitu balik, kita adakan pleno pertama lengkap dengan seluruh pengurus, sekitar 350 orang. Setelah itu jumpa pers lengkap jajaran. Di situ pak ketua umumkan rinci personal, SK itu kewenangan Pak Ketua. Beliau akan umumkan visi misi untuk jangka pendek lima tahun ke depan," kata Irianto Ahmad.
Irianto beralasan keterlambatan SK Pengurus Golkar Makassar bukan karena ada tarik ulur perebutan jabatan.
Menurutnya Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe bersama pengurus teras punya kesibukan konsolidasi musda di 24 kabupaten kota selama beberapa bulan ini.
"Bukan karena ada polemik, tapi hanya kesibukan DPD I mengurus musda di 24 kabupaten kota. Itu alasan paling tepat karena SK tidak ada diubah. Posisinya berdasarkan usulan formatur," katanya.
SK Pengurus DPD II Golkar Makassar tertanggal 27 September 2021.
Sementara Abdul Wahab Tahir mengatakan dirinya menghormati sepenuhnya keputusan partai. Apapun posisi yang diberikan kepadanya.
Pada periode 2016-2021 lalu, Abdul Wahab Tahir menjabat sekretaris mendampingi Farouk M Beta.
"Kita siap, yang penting kita tidak dipecat karena bisa hilang hak dan kewajiban. Soal diberdayakan atau tidak, tentu DPD I punya skenario dan parameter objektif," kata Wahab.
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95