Peristiwa G30S PKI
Momen Soekarno Menangis di Depan Makam Jenderal Ahmad Yani, Salah Satu Korban Peristiwa G30S/PKI
Soekarno sebenarnya sempat menginginkan Jenderal Ahmad Yani menggantikan dirinya sebagai presiden jika kesehatannya terus memburuk
TRIBUN-TIMUR.COM - Peristiwa G30S/PKI atau Gerakan 30 September jadi peristiwa berat bagi Soekarno.
Sang Proklamator bahkan tak kuasa menahan tangisnya saat berada di depan makam Jenderal TNI Ahmad Yani.
Kala itu adalah tangisan pertama Soekarno menangis di depan publik.
Dalam peristiwa yang terjadi pada 30 September-1 Oktober 1965 tersebut, sejumlah perwira tinggi militer diculik lalu dibunuh.
Mayat mereka kemudian dimasukkan ke dalam sumur Lubang Buaya.
Jenderal Ahmad Yani menjadi satu di antara beberapa perwira tinggi militer yang menjadi korban peristiwa kelam bagi Bangsa Indonesia tersebut.
Dikutip TribunJabar.id dari TribunKaltim.co, Soekarno sebenarnya sempat menginginkan Jenderal Ahmad Yani menggantikan dirinya sebagai presiden jika kesehatannya terus memburuk.

Dalam buku "Achmad Yani Tumbal Revolusi" terbitan Galang Press, putri Sang Jenderal, Amelia A Yani mengatakan, ayahnya memang banyak disebut sebagai "anak emas" Presiden Soekarno.
Soekarno bahkan sampai ikut peduli dengan renovasi rumah Ahmad Yani di Menteng.
Bung Karno pun sempat menyempatkan hadir saat syukuran rumah tersebut.
Selain itu, beberapa kali Soekarno juga mengajak Ahmad Yani untuk kunjungan ke daerah.
Bahkan, pada hari Minggu, Jenderal Ahmad Yani dan istrinya sering menemani Bung Karno dan Hartini ngobrol-ngobrol di Istana Bogor.
Sayangnya, kemesraan itu memang tak berlangsung lama.
Kemesraan tersebut berakhir akibat isu Dewan Jenderal dan rumor kudeta Angkatan Darat.
Berdasarkan artikel di sosok.grid.id, Jenderal Ahmad Yani terbunuh di rumahnya di Jalan Lembang, Jakarta, Jumat (1/10/1965) dini hari.