Kementan

Tembakau Tetap Bertahan Di Masa Pandemi

Editor: Rasni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tembakau Tetap Bertahan Di Masa Pandemi

TRIBUN-TIMUR.COM, LOMBOK - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan beserta pemerintah daerah terus berupaya membina pelaku usaha perkebunan yaitu perusahaan perkebunan dan pekebun, sehingga dapat meningkatkan komoditas perkebunan termasuk tembakau, yang bermutu baik dan semakin kuat berdaya saing di pasar global.

Menurut data Badan Pusat Statistik terkait Ekspor Komoditi Pertanian khususnya subsektor Perkebunan berdasarkan kode HS periode Januari hingga Juli 2021, jumlah volume tembakau sebanyak 14,91 ribu ton sedangkan nilainya sebesar 111,34 juta US$.

Tembakau merupakan salah satu komoditas perkebunan yang strategis karena selain memiliki daya saing tinggi, juga turut memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional, baik penyerapan tenaga kerja, pendapatan negara melalui cukai serta menjadi komoditas penting bagi petani tembakau.

Di masa pandemi ini, khususnya di Lombok, petani tembakau tidak puas apabila tidak tanam tembakau, sekalipun belum tentu ada pasar, petani tetap komitmen dan rutin menanam tembakau karena merupakan kebanggaan petani, kalau tidak tanam tidak gairah. Demikian disampaikan H. Ahmad Ripai, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat (21/09/2021).

Harga tembakau bervariasi berkisar antara Rp. 26.000,- hingga Rp. 41.000,- dimana harga dipengaruhi atau tergantung pada warna dan posisi daun tembakau baik daun bawah, daun tengah maupun daun atas.

Ripai menuturkan bahwa, pada Perda No. 4 Tahun 2006 tentang Usaha Budidaya dan Kemitraan Perkebunan Tembakau Virginia Di Nusa Tenggara Barat, terdapat pasal-pasal, salah satunya yang menyatakan bahwa perusahaan ini harus bermitra dan musyawarah harga dengan petani tembakau.

Hal ini dimaksud untuk menguntungkan pelaku/kelompok usaha termasuk petani tembakau dengan berlandaskan azas keseimbangan dan kesinambungan, serta melestarikan tanaman tembakau komoditas unggulan di Daerah yang mampu berkompetisi di tingkat nasional dan internasional.

“Tembakau virginia sebagai komoditas agribisnis perkebunan merupakan salah satu sumber perekonomian masyarakat Nusa Tenggara Barat yang sangat penting dan strategis, sehingga membutuhkan keselarasan tindakan bisnis diantara pelaku usaha tembakau, dimana dalam pengelolaan agribisnis tembakau, dipandang perlu untuk memberikan perlindungan hukum yang mampu menjamin kedudukan para pelaku usaha tembakau sesuai dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat,” ujarnya.

Tembakau dalam pengembangannya, tak dapat dipungkiri dihadapkan dengan berbagai tantangan, salah satunya, masih adanya petani yang belum bermitra. Untuk petani yang belum bermitra kerap ditemui kendala atau permasalahan, yaitu begitu panen tembakaunya mau dijual kemana, kalau keperusahaan tidak bisa karena bukan binaannya, sehingga mereka mencari pengumpul, namun posisi tawarnya rendah dan harganya bisa dibawah harga pasar.

Selain itu, tantangan yang perlu juga difokuskan adalah sdm petani tembakau khususnya penerus petani tembakau. “Kalau untuk budidaya sudah bagus, petani tembakau sudah menggunakan benih unggul dan pupuk, yang sekarang perlu kita fokuskan terkait regenerasinya, perlu kita berikan pemahaman budidaya tembakau kepada penerus petani tembakau atau sdm petani tembakau milenial, perlu didorong semangatnya,” katanya.

Saat tim Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian didampingi Kepala Bidang Perkebunan dan Kepala Seksi Produksi pada bidang perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat mengunjungi lokasi tembakau, bertepatan dengan waktu panen tembakau, khususnya di Kabupaten Lombok.

Sebelum tim ke kebun tembakau, tim berkeliling ke dalam area gudang tembakau milik PT. Djarum. Ada beberapa aktivitas yang sedang dilakukan di gudang tembakau. Beruntung tim datang saat musim panen tembakau tiba, sehingga dapat melihat proses aktivitas pengolahan hingga pengiriman bahan baku tembakau.

“Untuk tembakau virginia, kita terbagi 3 daerah pengembangannya Lombok utara, tengah dan selatan. Tembakau virginia diolah melalui proses oven dan dirajang. 2 tahun ini tembakau virginia ada juga yang dirajang, kalau untuk Perusahaan PT Djarum ini khusus hanya membeli yang melalui proses oven. Harga tembakau yang dirajang maupun dioven bervariasi harganya, beda-beda harganya, tergantung gradenya,” ujar Suherman, SP Kepala Seksi Produksi pada bidang perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat, saat meninjau gudang milik Perusahaan PT Djarum.

Agung Sofani, selaku Deputy Purchasing Manager Tobacco Lombok, Perusahaan PT Djarum, menyampaikan bagaimana tahapan atau proses pengiriman bahan baku tembakau, termasuk aktivitas transaksi buying point dengan petani, prosedur reklasifikasi, dan lainnya, sambil mengelilingi gudang tembakau milik PT Djarum.

PT Djarum menjamin untuk membeli tembakau hasil petani mitra dengan harga yang telah dimusyawarahkan. “Djarum memperbolehkan negosiasi dalam transaksi jual beli. Apabila petani tidak setuju dengan harga, petani boleh menurunkan barangnya. Karena Buyer membeli sesuai dengan kaidah grading. PT Djarum komitmen mengusahakan agar setiap proses transaksi itu transparan. Karena kita kan kemitraan fokusnya, selain saling menguntungkan, kita juga transparansi dalam bertransaksi,” ujar Agung.

Halaman
12

Berita Terkini