Tukul Arwana

Kejamnya Hoax, Tukul Arwana Diisukan Meninggal Dunia Alami Pendarahan Otak Setelah Vaksin Covid-19

Editor: Mansur AM
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tukul Arwana.

TRIBUN-TIMUR.COM - Beredar informasi menyesatkan bahwa komedian papan atas Tukul Arwana meninggal dunia karea pendarahan otak.

Disebutkan penyakit pendarahan otak dialami Tukul Arwana setelah suntik Vaksin Covid-19.

Namun informasi tersebut ternyata Hoax.

Banyak beredar di media sosial narasi yang menyebutkan bahwa pendarahan otak yang dialami komedian Tukul Arwana berkaitan dengan vaksin COVID-19.

Faktanya informasi tersebut tidak benar.

Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Mursyid Bustami menegaskan, pendarahan otak yang dialami Tukul tidak ada kaitannya dengan vaksinasi COVID-19.

Hal tersebut harus diklarifikasi agar tidak ada keraguan dari masyarakat terhadap vaksinasi.

Hati-hati dengan informasi terkait kesehatan yang beredar tidak melalui kanal-kanal resmi, seperti postingan di media sosial atau broadcast pesan di aplikasi chatting.

Cek kebenaran sebuah informasi dengan:

1. Kirim pesan WhatsApp ke Chatbot Mafindo ke nomor 085921600500

2. Cek di situs Kementerian Kominfo di https://komin.fo/inihoaks atau https://turnbackhoax.id dan https://cekfakta.com.

3. Cek dan buktikan hoaks terkait COVID-19, kunjungi https://s.id/infovaksin

Untuk informasi terkait COVID-19 kunjungi situs resmi Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional https://covid19.go.id dan https://s.id/infovaksin

5 Makanan Pemicu Pendarahan Otak

Tiga hari terakhir, dunia keartisan Tanah Air dihebohkan dengan stroke yang dialami Komedian Tukul Arwana.

Nah, belajar dari kasus stroke yang dialami Tukul Arwana, Anda sebaiknya menghindari 5 makanan enak sejuta umat Ini.

Komedian yang juga presenter Tukul Arwana ini dikabarkan mengalami pendarahan otak hingga dilarikan ke rumah sakit, Rabu (22/9/21) malam.

Setelah menjalani penanganan di rumah sakit, Tukul Arwana harus menjalani operasi untuk menghentikan pendarahan otak tersebut.

Butuh waktu sekitar tiga jam untuk melakukan operasi di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta Timur.

Menurut keterangan kondisi yang dialami Tukul Arwana adalah stroke pendarahan otak.

Menurut dokter pendarahan otak adalah satu satu stroke paling krusial.

Oleh sebab itu dokter menegaskan perlunya mengetahui gejala awal stroke dan penanganannya.

Selain itu, penting juga mengetahui beberapa makanan yang berpotensi menyebabkan stroke, seperti misalnya 5 makanan berikut ini.

1. Kerupuk, Kripik hingga Gorengan

Makanan dengan kandungan tinggi lemak trans, menggunakan minyak terhidrogen dalam pembuatannya, konsumsi ini harus dibatasai.

Lemak trans memiliki sifiat berbahaya bisa menyumbat saluran pembuluh darah, meningkatkan konsentrasi lipod, dan kolesterol jahat dalam darah.

Menurut University of North Carolina, AS, menemukan wanita mengasup 7 gram lemak trans, bisa memiliki 30 persen risiko stroke.

2. Daging olahan dan rokok

Daging olahan dan rokok, bisa menjadi kontributor jahat untuk risiko pencetus stroke.

Daging olahan umumnya memiliki kandungan nutrium dan pengawet.

Menurut ahli, natrium nitrat dan nitrit secara langsung merusak pembuluh darah, menyebabkan arteri mengeras dan menyempit.

3. Minuman soda

Soda merupakan minuman yang direkomendasikan untuk tidak dikonsumsi jika Anda ingin menjaga kesehatan jantung dan menurunkan berat badan.

Selain itu soda juga bisa menjadi pemicu datangnya stroke.

Mereka yang mengkonsumsi soda setiap hari memiliki risiko menderita stroke hingga 48 persen.

Menurut riset Columbia University, sekitar 2.500 orang usia 40 tahun dan menemukan 60 peminum soda lebih tinggi terserang stroke, serangan jantung, dan penyakit koroner.

4. Makanan instan

Makanan instan dalam kaleng mengandung kadar sodium dan garam natrium yang kelewat tinggi.

Jika sering dikonsumsi, ini bisa menimbulkan stroke, karena garam secara langsung dapat memperngaruhi risiko terkena stroke.

Asosiasi jantung dan stroke AS, merekomendasikan asupan sodium tidak boleh lebih dari 1.500 mg setiap hari.

5. Daging merah

Daging merah memiliki potensi besar menjadi penyebab stroke sebesar 42 persen.

Temuan ini berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama kurang dari 10 tahun terhadap 35.00 para peserta yang semuanya adalah wanita.

Para peneliti mengetahui bahwa lemak jenuh dalam daging merah meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung.

Perannya dengan cara menyumbat arteri lewat penumpukan plak protein.

Peneliti mengimbau mengganti konsumsi daging merah dengan ikan.

Atau memilih sumber protein lain seperti kacang, polong, tahu dan susu tanpa lemak. (*)

Berita Terkini