Kabar Gembira, 100.000 Guru Honorer Segera Diangkat Menjadi PPPK, Nadiem: Mohon Tepuk Tangannya

Editor: Waode Nurmin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mendikbud Nadiem Makarim Ungkap 3 Dosa di Sekolah yang Tidak Boleh Ditoleransi, Ini Peringatan Mas Menteri

Menurut Syaiful kondisi ini membuat banyak peserta tidak dapat mengikuti ujian seleksi P3K dan mengalami perbedaan perlakuan karena kegiatan dianggap belum konsistem.

Kedua, kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kemendikbud Ristek dinilai sangat jauh dari materi soal yang diujikan kepada peserta P3K.

Kemudian, soal yang bersifat homogen di kompetensi teknis yang diujikan kepada peserta dengan latar belakang pendidikan berbeda membuat peserta dari jenjang sekolah dasar atau guru kelas kesulitan menjawab soal.

Keempat, rasio tingkat kesulitan soal dengan jumlah 100 soal dengan durasi waktu 120 menit sangat jauh dari harapan para guru peserta seleksi, terutama untuk soal-soal mengenai pendekatan high order thinking skill yang memerlukan waktu lebih untuk penalaran.

"Modal soal seperti ini belum familiar bagi peserta terutama peserta ujian dengan usia guru tertentu," ujar Syaiful.

Kelima, rentang nilai ambang batas atau passing grade sebesar 260-330 dinilai terlalu tinggi.

Passing grade itu dinilai tidak memperhatikan aspek peserta ujian yang terdiri dari guru dan tenaga honorer yang umumnya sudah lanjut usia dan mengabdi lebih dari belasan tahun.

Menurut Syaiful, skema penambahan poin dapat dibuka dengan melihat beberapa aspek antara lain dengan mempertimbangkan prestasi guru honorer dan zonasi letak geografis.

"Hal ini yang perlu didorong adalah perlu penambahan poin afirmasi guru honorer sehingga rentang nilai ambang batas dapat dicapai," ujar Syaiful.

Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul Nadiem Makarim Ucapkan Selamat Buat 100 Ribu Guru Honorer yang Lolos Seleksi P3K Tahap Pertama

Berita Terkini