Luhut Binsar Pandjaitan dan istrinya tidak pernah meminta supaya dijadikan pasangan yang selalu se-iya sekata, karena itu tidak mungkin.
Yang paling mungkin dilakukan dua insan, kata dia, adalah membiarkan waktu yang menguji apakah masing-masing mampu menjaga egonya atas nama cinta.
"Demikian tulisan saya kali ini yang banyak menggunakan perasaan karena bicara tentang cinta. Lain seperti saat kita bicara tentang ekonomi nasional atau konsep poros maritim dunia yang harus banyak berdasarkan data. Tapi kalau bicara tentang cinta, tidak bisa pakai data," kata Luhut menutup tulisannya.(*)