Baca tanpa iklan
TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Terminal Callaccu Sengkang Kabupaten Wajo kini tak beroperasi lagi. Seluruh aktivitas di dalam terminal itu pun ditiadakan.
Bahkan, seluruh lapak dan bangunan yang ada di dalam terminal diratakan dengan dua alat berat.
Rencananya, eks kawasan Terminal Callaccu itu bakalan disulap menjadi ruang terbuka hijau (RTH).
Seluruh aktivitas pun, dipindahkan ke Terminal Regional Sengkang, Jl Sawerigading.
"Sebenarnya, dari kemarin (aktivitas), tapi kita lakukan pelan-pelan (pemindahan)," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Wajo, Andi Hasanuddin, Selasa (7/9/2021).
Selain para pelapak dalam terminal yang dipindahkan, juga aktivitas trayek angkutan antar daerah.
Namun, sejuah ini, para supir angkutan masih mangkal di sekitar Terminal Callaccu dan belum beralih ke Terminal Regional.
"Karena kesibukan (persiapan kedatangan RI1) kendaraan umum belum sempat kami tertibkan, tapi secepatnya," katanya.
Selain itu, persoalan lain adalah penempatan para pelapak di Terminal Regional Sengkang. Ada 70 lebih lapak yang disediakan Dishub di Jl Sawerigading.
"Ada 70 lebih. Sudah kita hitung. Insya Allah terakomodir semua," kata mantan Camat Pammana itu.
Terpisah, salah satu pedagang yang ditemui di Terminal Callaccu Sengkang, Irwan, tampak mengambil puing-puing lapaknya yang diratakan alat berat.
Irwan mengaku, hanya mendengar sepintas kabar terkait pembongkaran lapak-lapak dalam kawasan Terminal Callaccu dan dipindahkan ke Terminal Regional Sengkang.
"Kalau saya pribadi, belum ada saya tahu. Karena semalam, malam kemarin saya bongkar tendanya, belum saya bongkar sengnya," katanya.
Irwan hanya menemukan puing-puing lapaknya dam berharap masih ada yang bisa dijadikan "uang". Sebab, butuh akomodasi untuk pindah ke Terminal Regional.
"Seandainya saya tahu saya bongkar memang tadi malam. Mungkin ada pemberitahuan tapi saya tidak tahu," katanya.
Sebagaimana diketahui, Pemkab Wajo mengucurkan Rp 6,7 M untuk membangun RTH di Kawasan Terminal Callaccu.
Dikerjakan oleh perusahaan pemenang tender, CV Rily Pratiwi, efektif mulai 2 September 2021 dan direncanakan selesai pada 30 Desember 2021 mendatang. (*)