TRIBUN-TIMUR.COM - Apa itu agnostik?
Kata ini muncul dalam pembahasan Podcast YouTube Deddy Corbuzier bersama pihak Majelis Lucu Indonesia (MLI).
Dimana yang mereka bahas adalah penangkapan Coki Pardede atas kasus Narkoba kemarin.
Ada Tretan Muslim, Patrick Effendy CEO MLI dan juga pendeta Jerry, sebagai orang-orang terdekat Coki Pardede.
Ternyata, mereka ini sudah lama tahu jika Coki Pardede mengonsumsi sabu.
Meski kenyataan Coki "pemakai" terungkap dari campur tangan pendeta Jerry.
Coki memang dikenal anti sosial dan jarang mau ngumpul bersama temannya, meski di MLI sekalipun.
Awal kecurigaan Tretan ketika Coki sering berperilaku tidak biasa.
Sebab meski rekan dalam pekerjaan, Tretan tidak sedekat itu dengan Coki, ternyata.
Tretan kemudian melaporkan kepada Patrick.
Rencana mereka bagaimana agar Coki mau terbuka dengan ketergantungannya itu, diajaklah pendeta Jerry.
Yang ternyata bersama pendeta Jerry, Coki mau terbuka.
Dari situ Coki banyak bercerita soal faktor dirinya bisa menggunakan barang haram tersebut.
Saat bercerita, Deddy Corbuzier kemudian bertanya kenapa Coki mau mengaku didepan seorang pendeta.
Padahal Coki adalah seorang Agnostik.
apa itu agnostik?
Meyakini suatu aliran kepercayaan maupun agama merupakan hak masing-masing individu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), agnostik adalah orang yang berpandangan bahwa kebenaran tertinggi (misalnya Tuhan) tidak dapat diketahui dan mungkin tidak akan dapat diketahui.
Sementara dikutip dari wikipedia.org, agnostisisme adalah suatu pandangan bahwasanya ada atau tidaknya Tuhan atau hal-hal supranatural adalah suatu yang tidak diketahui atau tidak dapat diketahui.
Kemudian menurut dictionary.com, maksud dari agnostik adalah seseorang yang berpendapat bahwa keberadaan penyebab utama, sebagai Tuhan, dan sifat esensial dari segala sesuatu tidak diketahui dan tidak dapat diketahui, atau bahwa pengetahuan manusia terbatas pada pengalaman.
Agnostik sering dianggap sama dengan ateis.
Faktanya, agnostik dan ateis memiliki perbedaan yang mendasar.
Menurut KBBI, ateis adalah orang yang tidak percaya akan adanya Tuhan.
Kata ateis berasal dari bahasa Yunani 'atheos', yang dibangun dari akar kata a- ("tanpa") dan theos ("dewa").
Ateisme adalah doktrin atau kepercayaan bahwa tidak ada Tuhan.
Definisi ateisme sangat beragam, seseorang yang tidak mempercayai adanya Tuhan dan agama karena tidak dapat dibuktikan secara empiris atau nyata keberadaannya.
Atheisme mendefinisikan secara luas bahwasanya kepercayaan adanya Tuhan maupun dewa adalah tidak nyata.
Perbedaan Agnostik dan Ateis
Secara terminologi, agnostik adalah orang yang memiliki pandangan bahwa ada atau tidaknya Tuhan tidak dapat diketahui.
Agnostik lawan kata dari gnostik yang artinya berpendapat bahwa Tuhan dapat diketahui sebagai ada atau tidak.
Sementara, ateis dan teis lebih berimplikasi pada sikap dan tindakan.
Agnostisisme tidak menyangkal keberadaan Tuhan secara mutlak.
Mereka beranggapan bahwa keberadaan Tuhan adalah sesuatu yang tidak mungkin dapat dinalar oleh akal manusia dan konsekuensinya adalah keberadaan Tuhan tidak dapat diketahui dengan cara apapun.
Sedangkan atheisme adalah paham yang menyangkal sama sekali keberadaan Tuhan karena tidak dapat dibuktikan secara empiris ataupun logis akan keberadaan-Nya.
Dua pemahaman yang sebenarnya sama sekali berbeda.
Yang satu tidak berani atau ragu akan keberadaan Tuhan walaupun ia dapat melihat bukti ketuhanan, dan yang lain sama sekali menolak bukti keberadaan Tuhan dengan alasan tidak logis.
Apakah Ateisme dan Agnostisisme itu Agama?
Dikutip dari thisonevsthatone.com, ateisme dan agnostisisme bukanlah praktik keagamaan dan juga bukan afiliasi keagamaan.
Keduanya adalah perspektif tentang keberadaan Tuhan.
Baik ateisme maupun agnostisisme tidak dapat dianggap sebagai gerakan atau modalitas pemikiran keagamaan.
Ateisme bukanlah praktik atau afiliasi, itu hanya menunjukkan ketidakpercayaan pada Tuhan manapun.
Kesalahpahaman umum tentang ateis adalah bahwa mereka dogmatis atau termotivasi secara filosofis.
Dalam istilah paling dasar, semua yang diperlukan untuk melabeli diri sendiri sebagai ateis adalah kurangnya kepercayaan pada Tuhan.
Ateisme adalah label yang dapat dilampirkan seseorang pada pandangannya tentang agama dan keberadaan Tuhan, tetapi tidak memerlukan kepercayaan atau praktik apapun.
Ateisme tidak anti-agama, atau oposisi di alam, melainkan lensa pemikiran yang melaluinya untuk melihat pertanyaan apakah Tuhan itu ada atau tidak.
Ateis tidak perlu bergejolak atau memusuhi agama.
Sementara, agnostisisme bukanlah praktik teis tetapi merupakan posisi non-posisi.
Seorang agnostik, di sisi lain, tidak dimaksudkan untuk mengetahui secara meyakinkan apakah ada Tuhan atau tidak.
Agnostik tidak mau membuat pernyataan akhir tentang keberadaan Tuhan di alam semesta kita.
Agnostik membuat pernyataan observasional sederhana dengan keyakinan mereka.
Sumber: Atheis dan Agnostik dalam Perspektif Agama Islam oleh Saadatul Ashriyah (2019)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com