Sementara, ateis dan teis lebih berimplikasi pada sikap dan tindakan.
Agnostisisme tidak menyangkal keberadaan Tuhan secara mutlak.
Mereka beranggapan bahwa keberadaan Tuhan adalah sesuatu yang tidak mungkin dapat dinalar oleh akal manusia dan konsekuensinya adalah keberadaan Tuhan tidak dapat diketahui dengan cara apapun.
Sedangkan atheisme adalah paham yang menyangkal sama sekali keberadaan Tuhan karena tidak dapat dibuktikan secara empiris ataupun logis akan keberadaan-Nya.
Dua pemahaman yang sebenarnya sama sekali berbeda.
Yang satu tidak berani atau ragu akan keberadaan Tuhan walaupun ia dapat melihat bukti ketuhanan, dan yang lain sama sekali menolak bukti keberadaan Tuhan dengan alasan tidak logis.
Apakah Ateisme dan Agnostisisme itu Agama?
Dikutip dari thisonevsthatone.com, ateisme dan agnostisisme bukanlah praktik keagamaan dan juga bukan afiliasi keagamaan.
Keduanya adalah perspektif tentang keberadaan Tuhan.
Baik ateisme maupun agnostisisme tidak dapat dianggap sebagai gerakan atau modalitas pemikiran keagamaan.
Ateisme bukanlah praktik atau afiliasi, itu hanya menunjukkan ketidakpercayaan pada Tuhan manapun.
Kesalahpahaman umum tentang ateis adalah bahwa mereka dogmatis atau termotivasi secara filosofis.
Dalam istilah paling dasar, semua yang diperlukan untuk melabeli diri sendiri sebagai ateis adalah kurangnya kepercayaan pada Tuhan.
Ateisme adalah label yang dapat dilampirkan seseorang pada pandangannya tentang agama dan keberadaan Tuhan, tetapi tidak memerlukan kepercayaan atau praktik apapun.
Ateisme tidak anti-agama, atau oposisi di alam, melainkan lensa pemikiran yang melaluinya untuk melihat pertanyaan apakah Tuhan itu ada atau tidak.