Pada 1970, Jeanne menjabat sebagai Kasi Binapta Polda Metro Jaya kemudian memikul tugas sebagai Hakim Mahkamah Militer wilayah Jakarta-Banten.
Empat tahun kemudian, tahun 1974 ia mengikuti kursus "United Nations Regional Course on the Control of Narcotics".
Satu tahun setelahnya, ia mulai memperdalam masalah drug law enforcement di Washington.
Awal Oktober 1976, Jeanne mulai bertugas di bidang reserse narkotika Mabes Polri.
Berkat kerja kerasnya, pangkat Jeanne naik jadi kolonel pada tahun 1980 setelah mengikuti pendidikan Sesko ABRI.
(Foto: Brigjen Pol (Purn) Jeanne Mandagi. Jenderal Polwan Pertama Indonesia./istimewa)
Lompat ke tahun 1985 hingga 1988, ia bertugas pada ASEAN Narcotic Desk Officer.
Pada awal Februari 1989 hingga tujuh bulan setelahnya, Jeanne menjabat Sesdit Bimmas Polri.
Tahun 1989 - 1992 Jeanne menjabat sebagai Kepala Divisi Humas Polri.
Karena ia sangat peduli dengan masalah narkotika, Jeanne pernah dijadikan sebagai Koordinator Ahli di BNN.
Selama masa hidupnya, banyak yang telah dilakukan Jeanne Mandagi.
Jeanne menjadi sosok inspiratif karena capaiannya itu.
Ia mengatakan bahwa Polwan harus tangguh dan profesional serta bisa menjadi mitra kerja yang sejajar dengan polisi pria.
"Jangan cuma menjadi bunga penghias ruangan kerja saja," ujar Mandagi pada sebuah wawancara di RRI Purwokerto dalam Harian Kompas edisi 2 September 1994.