TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA- Anggota DPR RI Muhammad Fauzi meminta Kementerian PUPR memprioritaskan pembangunan infrastruktur daerah pascabencana di tahun 2022.
Fauzi menyoroti masih rendahnya serapan anggaran tahun 2021.
Legislator dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan III ini menilai potensi serapan yang rendah bisa berulang di tahun 2022 mendatang.
Dapil Sulsel III meliputi Kabupaten Pinrang, Sidrap, Tana Toraja, Toraja Utara, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur dan Kota Palopo.
Untuk itu, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Sekjen Kementerian PUPR, anggota Fraksi Partai Golkar ini meminta kepada Kementerian PUPR memaksimalkan penggunaan anggaran dengan memprioritaskan infrastruktur di daerah bencana.
Fauzi mencontohkan di Dapil Sulsel III khususnya Luwu Utara yang masih membutuhkan perhatian terkait infrastruktur pasca banjir Masamba.
Baca juga: Legislator Muhammad Fauzi Minta Irigasi Baliase Dirampungkan, KemenPUPR Target 2023 Selesai
"Contoh di dapil saya itu pak, Sulsel III yang masih butuh banyak perhatian untuk infrastruktur. Ini perlu mendapat prioritas karena daerah pasca bencana banjir Masamba," katanya saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Sekjen Kementrian PUPR dan sejumlah Dirjen, Senin (30/8/2021).
Apalagi, lanjut Fauzi, kondisi cuaca khususnya di Timur Indonesia saat ini sedang tidak bersahabat.
Sungai yang dalam proses normalisasi kembali ke kondisi semula seperti saat bencana.
"Jadi jika tidak mendapat perhatian serius, kondisi ini bisa terus berlarut-larut," katanya.
Kementerian PUPR kini dalam tahap pembangunan tanggul sementara di tiga anak sungai Masamba untuk mengantisipasi banjir kembali.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan penanganan pasca banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan yang terjadi pada Senin (13/7/2020) lalu akibat luapan air Sungai Masamba, Sungai Radda (anak Sungai Masamba) , dan Sungai Rongkong.
Baca juga: KMP Yunice Tenggelam di Selat Bali, Legislator Muhammad Fauzi Pertanyakan kelayakan Operasi Kemenhub
Sejak masa tanggap darurat, Kementerian PUPR masih mengoperasikan 30 unit excavator, 4 unit Dozer, 29 unit Dump Truck, dan 22 pompa air alkon ke enam kecamatan yakni Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Malangke Barat, dan Malangke serta di Desa Radda yang paling parah kondisi akibat banjir bandang.
Sebelumnya PUPR Basuki Hadimuljono telah menginstruksikan agar lumpur pasir yang dibersihkan dari Menteri dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam geobag untuk digunakan menjadi tanggul sementara di bantaran tiga sungai (Radda dan Masamba) agar tidak terjadi luapan material dari sungai-sungai tersebut terjadi saat hujan di hulu .
"Untuk penanganan permanen nantinya dilakukan normalisasi sungai dengan pengerukan, perbaikan alur sungai dan pembuatan tanggul sungai dengan struktur permanen," kata Menteri Basuki.