TRIBUN-TIMUR.COM - Dalam Islam, setiap manusia akan merasakan yang namanya kematian. Ini adalah salah satu tahapan yang harus dihadapai oleh setiap manusia di dunia.
Adapun kematian berasal dari kata “mati” yang berarti berpisahnya ruh dari jasad di alam dunia untuk selamanya, dan ruh tersebut akan melanjutkan perjalanannya menuju alam akhirat.
Kematian merupakan suatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan.
Kematian adalah salah satu fase yang akan dialami manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT
Penceramah kondang asal Sulawesi Selatan, Dasad Latief dalam sebuah ceramahnya mengatakan, orang yang menghadapi sakratul maut dengan sengsara adalah orang yang tidak tahu membaca Alquran.
"Saya pernah lihat orang yang sakaratul maut di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Satu minggu alami sakratul maut, tidak mati-mati," kata Dasad.
Menurut Dasad, kalau ada orang yang lama mengalami sakratul maut, berarti orang tersebut lama menjalani penyiksaan.
Dasad menceritakan, setelah megetahui orang tersebut lama mengalami sakaratul maut, ia kemudian mendatangi dan membisikkan surah yasin di telinganya.
"Tiba-tiba dia bangun dan lempari saya air. Dia katai saya untuk berhenti mengaji karena katanya panas telinganya," tutur Dasad.
Masih menurut cerita Dasad, ia kemudia menanyakan orang-orang terdekatnya. Apakah ia pandai membaca Al Quran.
"Mama ajiku tidak tahu membaca Alquran Ustad," kata Dasad menirukan perkataan keluarga terdekat orang tersebut.
Mendengar jawaban tersebut, Dasad mengatakan jika dirinya diangkat menjadi Menteri Agama, ia akan wajibkan calon jamaah haji harus pintar membaca Al Quran.
"Pasti daftar calon haji akan turun," katanya.
Dasad melanjutkan, orang yang tidak tahu membaca Alquran, wawancaranya atau proses tanyajawabnya akan panjang.
Kenapa? karena karena bahasa nanti di hari akhirat bukan bahasa Indonesia, bahasa Sunda, atau bahasa lainnya, tapi bahasa Quran.