Ardy B Wiranata

Masih Ingat Ardy B Wiranata? Mantan Atlet Tunggal Putra Bulutangkis Indonesia yang Kini Jadi WNA

Editor: Muh. Irham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ardy B Wiranata saat masih memperkuat Indonesia

TRIBUN-TIMUR.COM - Indonesia pernah memiliki atlet bulu tangkis yang sangat disegani. Namanya Ardy Bernardus Wiranata atau kerap disapa Ardy B W.

Ia adalah atlet bulutangkis tunggal putra terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Ardy memulai karir bulutangkis sejak usia 9 tahun atau tepatnya pada 1979 hingga memutuskan pensiun pada 1998.

Prestasi Ardy yang paling menakjubkan adalah, menduduki peringkat 1 dunia, menjadi juara di Indonesia Open sebanyak enam kali (1990, 1991, 1992, 1994, 1995, dan 1997), berhasil menjadi peserta All Indonesian Finals, meraih Perak di Olimpiade Barcelona 1992, dan masih banyak lagi.

Ardy tidak hanya sukses di ajang individu, tetapi juga beregu. Kemampuan Ardy membantu Tim Indonesia untuk meraih dua gelar Piala Thomas (1994 dan 1996). Selain itu, masih banyak prestasi Ardy yang membuatnya layak disebut legenda bulu tangkis Indonesia.

Lama tidak beredar beritanya usai menyatakan pensiun, kini Ardy B. Wiranata berada dan tinggal di Calgary, Kanada.

Di Kanada, Ardy menjadi pelatih bulutangkis untuk sebuah klub bernama Glencoe.

Ardy mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah lagi diwawancara media Tanah Air. Sejak memutuskan pensiun, Ardy memang seperti menghilang ditelan bumi.

Namun, ternyata gerilyanya untuk dunia bulutangkis tidak pernah berhenti hingga kini.

Tahun 1998, Ardy pindah ke Amerika Serikat. Di sana ia dikontrak menjadi kepala pelatih untuk Timnas Bulutangkis Amerika Serikat selama tiga tahun (1998-2001).

Ardy memutuskan kontraknya di Amerika dengan pertimbangan ia sering mendapat tugas berkeliling negara lainnya yang membuatnya jauh dari keluarga.

“Sejak 1997 saya sudah ditawari, tapi saya masih belum mau. Setelah retire tahun 1998, saya baru mau ambil karena merasa ini kesempatan yang luar biasa."

"Jadi, ketika memutuskan untuk pensiun pun saya memang nggak mau berhenti dari dunia bulutangkis,” jelas Ardy.

Selepas itu, ia pindah ke Kanada dan kembali direkrut menjadi kepala pelatih Tim Nasional Kanada selama kurang lebih 10 tahun (2001-2010).

“Saya pindah ke Kanada untuk mencoba cari suasana baru. Di Amerika, saya sering melakukan travel keliling dunialah. Lalu ketika anak saya lahir (2000), saya merasa nggak enak untuk pergi-pergi terus,” ungkap Ardy.

Halaman
12

Berita Terkini