Lalu apa yang membuat None buat acara itu, apa yang ingin ia capai?
"Awalnya terkurang gara-gara PSSB, tidak ada dibuat, tidak bisa ketemu orang, saya coba dengan penjual buras, ternyata penjual ketupat itu yang pesan banyak sekali, ada efek," katanya.
Padahal ini ngobrol main-main saja, jadi awalnya pemesan biasanya hanya 200 ini langsung jadi ribuan, 5 ribu.
Kedua ini mirekel saja, episode kedua sama penjual peye yang kanting sekolah, karena libur sekolah tidak jual akhirnya tutup, ngobrol itu tiba-tiba laku jauh lebih banyak.
None mengatakan, penjual itu melakunnya awalnya jualan di sekolah bungkusan plastik dia akhirnya pakai toples dipesan rumah ke rumah, itu hari sampai 700 toples dalam satu episode ke episode selanjutnya.
Bahkan pedagang itu kirim 10 toples ke rumah None, itu berkembang di jualan baku kaos ada anak muda minta laku juga baku kaosnya, itulah akhirnya sedikit lebih serius dari main-main ini ternyata ini ruang yang sangat bagus untuk kita berbagai di suasana PSBB.
None juga menceritakan alasannya bekerja sama dengan Tribun Timur.
Ceritanya ngobrol lepas saja, kemudian ada kesamaan visi, Tribun juga fokus dan menaruh perhatian pada UMKM.
None pikir ini bagus kerja samanya, karena tentu kalau media punya analisis kuat terhadap produk, punya sistem bagaimana parameter UMKM dan promosikan.
Bagi None, Tribun punya standar akhirnya by konten atau tidak, Tribun pasti punya kekuatan agar lebih dikenal. Jadi kesamaan itu.
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95