Dengan kondisi seperti itu, Timor Leste sampai harus bergantung pada bantuan internasional.
Melansir Ajaib.co.id, yang terbit 26 Mei 2021, harga sejumlah kebutuhan pokok di Timor Leste terbilang mahal dibandingkan Indoensia.
Misalnya saja harga beras di negara yang saat ini dipimpin oleh Francisco Guterres mencapai USD 1,58 atau sekitar Rp22 ribuan per kilogramnya.
Sedangkan di Indonesia harga beras per kilogram harga bervariasi mulai Rp8 ribuan, Rp12 ribuan dan tergantung kualitas.
Harga daging ayam dan telur di sana pun sangat mahal. Daging ayam dijual seharga USD 5,50 atau setara Rp77 ribuan dan telur ayam per kilogramnya dijual dengan harga USD 2,5 atau sekitar Rp35 ribuan.
Lantas bagaimana dengan biaya makan di Timor Leste?
Ketika kamu mengunjungi negara ini, jangan berharap bisa menemukan makanan murah di sana.
Rata-rata harga sekali makan di restoran yang ada di sana sekitar USD 3 atau setara Rp42 ribuan.
Bahkan harga air mineral berukuran 330 ml dihargai USD 0,67 atau Rp9.400,- di Indonesia saja harga air mineral paling mahal sekitar Rp5.000 dengan ukuran yang sama.
Mata uang Timor Leste yang mengadopsi dolar AS mungkin memberi keuntungan tersendiri bagi negara tersebut.
Sayangnya, kenyataan yang terjadi adalah kondisi perekonomian mereka masih jauh dari kata kokoh.
Meski menggunakan dolar sebagai mata uangnya, Timor Leste belum bisa memaksimalkan potensi dari penggunaan dolar tersebut. (*)