Razia Masker

50 Pengendara Terjaring Razia Masker di Perbatasan Makassar-Gowa, 2 Reaktif

Penulis: Ari Maryadi
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas kesehatan memeriksa rapid antigen pengendara yang tidak pakai masker di Jl Sultan Alauddin Kota Makassar Kamis (5/8/2021).

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sekitar 50 pengendara terjaring razia protokol kesehatan dalam rangka penerapan PPKM Level 4, di Jl Sultan Alauddin, Kota Makassar Kamis (5/8/2021) siang.

Razia berlangsung sejak pukul 08.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita.

Petugas mendapati sejumlah pengendara yang keluar rumah masih belum patuh protokol kesehatan.

Para pelanggar kemudian didata identitasnya.

Kemudian mereka dirapid antigen. Mereka juga diberi masker.

Kanit Sabhara Polsek Rappocini Iptu Tahir mengatakan pemeriksaan dilakukan dalam rangka pemberlakuan PPKM Level 4 Kota Makassar.

Aparat merazia warga Kabupaten Gowa yang hendak ke Makassar, apakah sudah taat protokol atau tidak.

"Kita merazia warga tidak pakai masker. Sejak pagi tadi sudah sekitar 50 orang terjaring. Semua tidak pakai masker lalu kita tes rapid antigen, yang reaktif kita suruh pulang. Ini berlangsung 5 hari, ada dua reaktif hari ini," katanya.

Petugas yang melakukan pemeriksaan terdiri dari aparat kepolisian, TNI, brimob bersenjata lengkap, dinas perhubungan, satuan polisi pamong praja, dan petugas kesehatan.

Sebelumnya Wali Kota Makassar Danny Pomanto dan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan menggagas pembentukan pos perbatasan di Makassar-Gowa.

Pos perbatasan itu digagas dalam pertemuan di kediaman pribadi Danny Pomanto, Jl Amirullah, Kecamatan Mamajang, Selasa (3/8/2021) pagi.

Aparat gabungan melakukan razia protokol kesehatan dalam rangka penerapan PPKM Level IV di Jl Sultan Alauddin Kota Makassar Kamis (5/8/2021) siang. (TRIBUN-TIMUR.COM/ARI MARYADI)

Dalam pertemuannya, mereka menyepakati untuk membentuk posko perbatasan.

Meskipun kata Adnan, pihaknya sudah lebiu dulu mendirikan posko serupa.

"Kita sudah sepakat membentuk posko2 di setiap perbatasan. Nanti kami juga kerahkan personel untuk jaga perbatasan. Kami akan serahkan komando ke TNI-Polri, diback-up Satpol PP," ujar Danny.

Alasannya menyerahkan komando posko perbatasan ke TNI-Polri, sebab Danny menilai, TNI-Polri lebih tepat untuk memimpin pos perbatasan 

Halaman
12

Berita Terkini