TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Syamsul Bachri Chaeruddin adalah salah satu gelandang terbaik yang pernah dimiliki PSM Makassar dan Timnas Indonesia.
Karena itu, bagi penggemar sepakbola di Tanah Air di era 2000-an tak ada yang mengenal kiprahnya.
Kini setelah pensiun, Syamsul Chaeruddin menghabiskan waktunya di kampung halamannya di Bajeng, Kabupaten Gowa dengan banyak beraktivitas di sekolah sepakbola.
Eks kapten PSM Makassar, Syamsul Chaeruddin, telah mengikuti kursus pelatih lisensi C-AFC/PSSI di Bali, dari 1-15 November 2020 lalu.
Dengan bekal kepelatihan tersebut, Syamsul pun membagi ilmu kepada para pemain muda yang dibina di SSB Bonto Maero, Kabupaten Gowa.
"Ilmu dari kursus kepelatihan, saya praktikkan di SSB Bonto Maero," ujar Syamsul saat ditemui dalam laga amal di Lapangan BP2IP Barombong, beberapa waktu lalu.
Menurut Syamsul, ilmu kepelatihan yang didapatnya berbeda 180 derajat dibandingkan ketika berstatus sebagai pemain.
Setelah mengikuti kursus, Syamsul merasa ilmu dan pengalaman ketika masih menjadi pemain teryata masih sangat minim saat jadi pelatih.
"Saya membina pemain muda di SSB Bonto Maero hanya berdasarkan pengalaman, setelah kursus ternyata beda jauh," kata mantan pemain Persija Jakarta dan Sriwijaya FC itu.
Terkait aktivitasnya melatih tim SSB Bonto Maero, Syamsul mengaku jika awalnya hanya sekadar mengisi waktu luang.
Terutama untuk menjaga kondisi dengan berlatih bersama puluhan pemain muda yang bertempat tinggal di sejumlah desa sekitar lapangan latihan.
"Lama-lama, saya mulai berpikir harus serius menjadi pelatih. Pengalaman dan ilmu saat menjadi pemain tak cukup jadi modal untuk melatih," kata Syamsul.
Syamsul dalam beberapa kesempatan juga kerap bermain bersama pemain PSM Makassar.
Seperti ketika tampil dalam laga eksebisi di Pulau Gondong Bali, Kabupaten Pangkep, 24 Mei 2021 lalu.
Lalu Syamsul juga ikut serta dalam aksi laga amal yang dikemas dalam pertandingan sepak bola dengan para pemain PSM Makassar, di lapangan Poltekpel Barombong, Minggu 23 Mei 2021.
Ciri Khas Rambut Gondrong
Syamsul saat berstatus pesepakbola dikenal dengan ciri permainan sepak bola Makassar yaitu permainan keras dan taktis.
Hal itu mengantarnya menjadi pemain timnas U-23 Indonesia pada SEA Games Filipina 2005 dan berposisi sebagai gelandang.
Pemain dengan ciri khas rambut gondrong ini menjadi salah satu pemain lokal termahal di PSM.
Konon, ia mendapatkan kontrak sebesar Rp850 juta untuk satu musim.
Syamsul memutuskan pensiun dari PSM Makassar setelah menghadapi Madura United, Minggu (12/11/2017) malam pada ajang pamungkas Liga 1.
Syamsul pada salam perpisahan mengatakan,” Kepada suporter PSM, Jangan bosan-bosan mendukung PSM, tanpa kalian pelatih di lapangan tidak ada apa-apanya," ujar Syamsul
Syamsul Chaeruddin merupakan produk asli binaan akademi PSM Makassar yang promosi ke skuat utama pada musim 2001.
Syamsul dikenal sebagai pemain dengan kharisma sebagai pemimpin, determinasi yang sangat tinggi, dan fisik di atas rata-rata pesepakbola Indonesia.
Syamsul membela PSM pada dua periode yang cukup panjang. Periode pertama saat pemain kelahiran Gowa ini masih muda, Ia memperkuat Juku Eja dari 2001-2010.
Hampir satu dekade membela PSM dan menjadi andalan di lini tengah, Syamsul membukukan 130 penampilan di semua ajang, dengan torehan 19 gol.
Masa-masa indah Syamsul bersama PSM mulai terusik saat Liga Super Indonesia (LSI) memasuki musim 2010/2011.
PSM yang kala itu mendatangkan pelatih Robert Rene Alberts, membuat posisi Syamsul jadi korban.
Robert tak memasukkan nama Syamsul dalam skema permainannya dan ‘memaksanya’ untuk hengkang.
Meski telah berkomitmen untuk pensiun dengan klub kebanggaannya itu, Syamsul terpaksa meninggalkan PSM.
Robert yang sebelum melatih PSM, mampu membawa Arema menjuarai LSI, rupanya lebih memilih menggunakan gelandang muda Diva Tarkas.
Satu lagi pemain yang juga anak asuhnya saat masih di Arema Indonesia, Hendra Ridwan. Syamsul pun tak tahan.
Pilih Hengkang dari PSM
Tahun 2011, Syamsul akhirnya berlabuh ke klub ibukota Persija Jakarta. Syamsul hanya setahun bersama Persija.
Selama di Persija, dari catatan Wikipedia, Ia cukup produktif dengan mengemas 12 gol dari seluruh pertandingan yang dimainkan bersama Macan Kemayoran.
Setahun berselang, Ia hengkang ke klub Sriwijaya FC yang bermarkas di Stadion Jakabaring, Palembang.
Dua tahun merantau bersama Persija dan Sriwijaya FC, Syamsul kembali lagi ke Makassar pada tahun 2012.
Di periode keduanya ini, pemain yang mengawali karir di Persigo Gowa ini bermain hingga tahun 2017.
Cerita berulang kembali dialami Syamsul saat Robert Alberts kembali didatangkan PSM di tahun 2016.
Lagi-lagi tak menjadikan Syamsul sebagai pilihan utamanya. Syamsul nyaris tak terpakai di tim Robert.
Meskipun awalnya di ajang ISC 2016, Syamsul sempat mencuri perhatian Robert setelah dimainkan sebanyak 23 kali dengan total 1.189 menit bermain.
Momen Emosional
Ada satu momen emosional saat Syamsul dimainkan dengan mengenakan ban kapten tim lalu mampu mencetak gol.
Ia melakukan selebrasi seolah menunjukkan dia masih bisa memberikan yang terbaik untuk PSM.
Saat itu, Syamsul berhasil membuka keunggulan untuk PSM Makassar atas tamunya Bhayangkara FC, Minggu (9/7/2017).
Gol dicetak gelandang enerjik Syamsul Chaeruddin pada menit ke-16. Gol Syamsul berawal dari serangan balik yang dilakukan punggawa PSM.
Lantas dengan catatan menawan tersebut, Syamsul pun tetap dipertahankan manajemen PT PSM untuk musim selanjutnya di ajang Liga 1 2017.
Namun, di Liga 1 edisi pertama tahun 2017, Syamsul kembali jarang dimainkan dan hanya bermain sebanyak enam kali dengan empat diantaranya sebagai starter.
Ia kalah bersaing dengan legiun asing, Marc Klok, serta tiga gelandang lokal, Rizky Pellu, M Arfan, dan Asnawi Mangkualam.
Alhasil di penghujung musim, pesepakbola syamsul akhirnya memutuskan hengkang ke klub Liga 2, PSS Sleman.
"Saya pamit, banyak pemain muda yang harus diberi kesempatan berkontribusi," kata Syamsu Chaeruddin.
Itulah kalimat perpisahan yang diutarakan Syamsul usai laga PSM Makassar vs Madura United di ruang pressconfrence Stadion Mattoanging Makassar, Minggu (12/11/2017).
Ucapan kalimat itu diikuti dengan menetesnya air mata Syamsul. Kedua tangannya menutup muka sambil membasuh air matanya.
"Sudah hampir 15 tahun saya bersama PSM Makassar. Tapi saya gagal memberikan juara. Maaf," ujar Syamsul, dengan mata berkaca-kaca.
DATADIRI
Nama lengkap: Syamsul Bachri Chaeruddin
Tanggal lahir: 9 Februari 1983 (umur 37)
Tempat lahir: Bajeng, Gowa
Posisi bermain: Gelandang
Karier junior
-1997–1999 : Persigowa Gowa
-1999 : Makassar Football Club 2000
-2000: PSM Makassar
Karier senior
-2001–2010: PSM Makassar
-2010–2011: Persija Jakarta
-2011–2012: Sriwijaya FC
-2012–2017: PSM Makassar
-2018-2019: PSS Sleman
Karier Timnas
2005-2010 Timnas
2004-2005 Timnas U-23