”Awalnya saya dan Jacksen bisa ke Petrokimia Gresik karena tinggal satu klub saja tersisa yang butuh pemain asing,” kata Carlos.
“Sebelumnya, orang PSSI bilang: ”tinggal ada satu klub sisa saja dan itu tim jelek.” Tetapi, akhirnya Anda lihat kan, saya dan Jacksen bisa bawa tim ke final,” ujarnya.
Total, Carlos De Mello sudah bermain selama sepuluh musim di Indonesia dan menjuarai dua Liga Indonesia bersama Persebaya (1996/1997) serta PSM (1999/2000).
Berkat pengalamannya di Indonesia, Carlos pun bercerita tentang pemain-pemain hebat yang pernah dihadapinya.
”Kurniawan Dwi Yulianto, Ajat Sudrajat, Fachri Husaini, dan Widodo Cahyono Putro adalah striker hebat yang pernah saya temui,” tuturnya.
”Kemudian Robby Darwis, Nur Alim, dan kiper Hendro Kartiko adalah pemain terbaik di lini pertahanan yang pernah saya hadapi dan menyulitkan.”
Sekarang, ayah dari gelandang Rafael Lima (eks pemain PS Bangka) dan kakak dari Joao Carlos Quinto (eks pemain tengah Arema) ini menetap di Jakarta. (*)