TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengamat Tata Kelola Keuangan Negara, Bastian Lubis menyoroti Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman yang mengganti direksi PT Sulsel Citra Indonesia (PT SCI) atau Perseroda Sulsel.
Menurutnya, mengganti direksi tidak serta merta, kinerjanya harus dilihat dan diukur, setidaknya ada alasan yang disampaikan ke publik soal pergantian tersebut.
"Pencopotannya juga saya kira tidak ada relevansinya, karena dicopot kok langsung jadi komisaris, komisaris kan mengawasi direktur, terus gimana mau mengawasi kalau yang sudah jadi Dirut pekerjaannya tidak dipertanggung jawabkan," ucap Bastian saat dihubungi tribun-timur.com, Minggu (4/7/2021).
Harusnya, kata dia, Taufik Fachruddin (TF) diperiksa dulu, pemindahan posisi TF dari dirut ke komisaris seolah tidak ada masalah apa-apa.
"Jangan dibuat main-main profesionallah, tidak tahu jelas masalahnya apa. Jangan emosional melihat kinerja seseorang," ucapnya.
Bastian juga menyoroti, penunjukan Plt Dirut Perseroda, Yasir Mahmud.
Kata Bastian, harusnya disampaikan secara terbuka ke publik akan ada pergantian direktur, disampaikan syarat-syaratnya dengan jelas.
Penunjukan Yasir dinilai ada indikasi korupsi kolusi dan nepotisme (KKN).
Dimana Yasir merupakan putra kelahiran Bone, berasal dari daerah yang sama dengan Andi Sudirman Sulaiman.
"Itu sudah masuk nepotisme, kan satu kampung dia, dari Bone, ada kedekatan," ucapnya.
Selanjutnya, dianggap melakukan kolusi karena tidak ada proses fit and proper test. Sehingga publik tidak terlalu tahu latar belakang dan kinerja Yasir.
"Yang datang ini yang menggantikan kita tidak tahu, apa alasannya. Harus diproper dulu latar belakangnya apa, kinerjanya apa. Jangan like and dislike akhirnya tidak optimal," jelasnya.
Ia menegaskan, masalah nepotisme harus dihilangkan. Ini akan memicu munculnya tindak korupsi.
"Kalau tidak dihilangkan nanti bisa KKN. Kolusi nya sudah ada, nepotisme sudah ada, sisa satu itu (korupsi) diliat ketika sudah bekerja," paparnya.
Karena itu, Bastian mengingatkan agar Plt Gubernur Andi Sudirman Sulaiman berhati-hati. Jangan sampai mengulangi kesalahan gubernur yang lalu.(*)