TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rekrutmen Calon Aparatur Sipil Negara (CASN/CPNS) Pemprov Sulsel tahun 2021 mendapat banyak komplain dari guru maupun lulusan sarjana pendidikan.
Ini disebabkan lantaran tidak adanya formasi khusus guru di rekrutmen CPNS tahun ini.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel, Imran Jauzi menyebutkan pihaknya memahami komplain dari para lulusan pendidikan yang tidak terakomodir dalam formasi yang ada.
"Adapun komplain dari guru atau lulusan pendidikan guru saya pikir memang tahun ini harus kita pahami," ucap Imran, Kamis (1/7).
Imran menjelaskan alasan sehingga tidak adanya formasi guru, dengan pertimbangan fokus pada pengangkatan tenaga honor yang sudah lama mengabdi.
"Sehingga fresh graduate mungkin karena umurnya masih muda masih bisa tahun depan daftar," kata Imran.
Dengan begitu, pihaknya akan memprioritaskan formasi tenaga guru pada penerimaan CASN tahun 2022 mendatang.
Ia mengungkapkan pemerintah pusat tidak mengalokasikan formasi guru dalam CPNS tahun 2021 ini.
Yang ada hanya formasi guru pada Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PPPK kata Imran hanya bisa diakses oleh guru honorer yang terdaftar di dapodik Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Imran menambah, setelah pelaksanaan CASN tahun ini akan ada evaluasi, termasuk formasi guru di CPNS akan diakomodir.
Akan dihitung apakah tenaga guru yang pensiun dari PNS ini bisa tergantikan oleh PPPK.
"Mungkin boleh tapi tidak semua. Nah formasi seperti inilah yang mau kita usulkan kembali bahwa memang ada yang harus diisi PNS," jelasnya.
"Kalau untuk kepsek saya pikir harus dari PNS, karena PPPK memiliki batas waktu perpanjangan kontrak setiap tahun," tambahnya.
Sementara itu, Legislator DPRD Sulsel, Selle KS Dalle menyayangkan tidak adanya kesempatan bagi lulusan guru atau fresh graduate untuk ikut mendaftar dalam CASN ini.