TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Benarkah jaring laba-laba sangat kuat?
Seberapa kuat jaring laba-laba? Berikut penjelasannya.
Menurut para ilmuan, jaring laba-laba lebih kuat dari baja dan lebih keras dari Kevlar (serat karbon ringan yang sangat kuat).
Jaring laba-laba dinilai lima kali lebih kuat dibanding dengan baja.
Ketika kekuatan tarik baja dan jaring laba-laba dengan diameter yang sama diuji, baja dapat menahan kekuatan berkisar 0,2 GPa.
Namun ternyata sutra laba-laba dapat menahan kekuatan tarik hingga 1 GPa.
Lalu mengapa jaring laba-laba mudah putus dan rusak ketika manusia menyentuhnya atau membersihkannya?
Padahal harusnya lebih kuat dari baja?
Jawabannya sangat mudah, yaitu karena jaring laba-laba terbuat dari sutra yang sangat tipis.
Dilansir dari ABC Education, jaring laba-laba hanya berdiameter 0,003 milimeter yang artinya 20 kali lebih tipis dibanding sengan sehelai rambut manusia.
Jangankan jaring laba-laba, jika baja dibuat setipis itu, tetap akan mudah rusak.
Sebaliknya jika sutra laba-laba memiliki ukuran sebesar baja, mereka akan lebih kuat dari baja namun jauh lebih ringan.
Dilansir dari UCSB Science Line, kekuatan absolut jaring laba-laba adalah kemampuan material untuk menahan putus, terlepas dari beban yang diberikan kepadanya.
Tidak seperti baja yang terbuat dari bahan-bahan keras, sutra laba-laba terbuat dari protein.
Protein tersebut dinamakan dengan spidroin yang tersusun atas asam amino, alanine, dan glisin.
Asam amino diuntang secara berulang-ulang menghasilkan untai panjang mirip seperti DNA.
Begitupula dengan alanine dan glisin yang membentuk beta kristal dan amorf.
Hal tersebut membuat alanine berperan penting dalam kekuatan sutra laba-laba, sedangkan glisin berperan dalam elastisitasnya.
Fakta unik lain dari jaring laba-laba adalah laba-laba menggunakan jenis sutra yang berbeda untuk membuat satu jaringnya.
Dilansir dari inChemistry, ketika memulai konstruksi, laba-laba menggunakan sutra ampulla utama sebagai tali tarik dirinya sendiri dan sutra ampul kecil sebagai perancah sementara.
Sutra ampulla utama kemudian membuat kerangka jaring laba-laba yang kemudian diisi dengan sutra flagelliform membentuk jaring-jaring heksagonal.
Sutra flagelliform lebih lengket dan lebih elastis sehingga cocok untuk memerangkap mangsa yang lewat.
Benang-benang tersebut disatukan dengan sutra piriformis yang menguatkan strukturnya.
Jika ada mangsa yang terperangkap, laba-laba akan membungkusnya dengan sutra aciniform.
Adapun laba-laba sering membentuk pelindung kantung telur dari sutra tubiliform.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Jaring Laba-Laba Sangat Kuat?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/19/114617069/benarkah-jaring-laba-laba-sangat-kuat?page=all.