TRIBUNLUWU.COM, SULI - Nurul adalah kakak dari Arumi (2), korban tewas terbakar di Cimpu.
Saat kejadian, Nurul tengah bermain di halaman rumah.
Dia tidak punya kesempatan menyelamatkan adiknya yang sedang tertidur.
Lantaran api yang membakar rumahnya tiba-tiba membesar.
"Saya tidak bisa menyelamatkan adik saya karena api tiba-tiba membesar," kata Nurul dalam rilis Humas Polres Luwu, Kamis (17/6/2021) malam.
Saat kejadian, Nurul hanya bisa pasrah dan menangis.
Polres Luwu menyebut korban Arumi tengah tertidur saat api membakar rumahnya.
Arumi adalah korban tewas pada kebakaran rumah yang terjadi di Dusun Muara Selatan, Desa Cimpu, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Kamis (17/6/2021) sore.
Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Jon Paerunan mengatakan, korban sementara tidur di dalam rumah saat kejadian.
"Korban sementara tidur di dalam rumah saat kebakaran terjadi," kata Jon.
Sementara itu, ayah korban sudah dua hari pergi melaut.
Sedangkan ibunya kerja rumput laut sekitar 500 meter dari rumahnya.
"Ayah korban sudah dua hari tinggalkan rumah pergi melaut dan ibunya kerja rumput yang jarak dari rumah sekitar 500 meter," ujar Jon.
Kerugian akibat kebakaran di Cimpu ditaksir mencapai Rp 100 juta.
Kebakaran ini meratakan satu unit rumah semi permanen.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Luwu, Yermia Maya, mengatakan, kondisi rumah habis terbakar.
"Rumah habis terbakar, kerugian kita taksir Rp 100 juta," katanya.
Menurut dia, kejadian kebakaran ini pertama kali diketahui pada pukul 15.10 Wita.
Melalui laporan Kepala Desa Cimpu Alimuddin.
Yermia kemudian mengerahkan dua tim pemadam ke lokasi kejadian dan tiba pukul 15.20 Wita.
Yakni tim rescue Damkar Posko Induk Belopa unit 107 dan 108.
"Jarak kantor (Damkar) dengan lokasi kejadian kurang lebih tujuh kilometer," katanya.
Pasukan pemadam kebakaran bekerja sekitar 56 menit sampai api berhasil dipadamkan.
Setelah itu tim melakukan pendinginan sekitar enam menit.
"Situasi sudah aman terkendali, selesai penanganan dan pendiginan pukul 16.07 Wita," tuturnya.